Kok Striker Irak Dikartu Merah Usai Balas Selebrasi Makan Yordania?

 

Striker Irak, Aymen Hussein. Foto-Inews

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Striker Irak, Aymen Hussein mendapat kartu kuning kedua alias kartu merah usai merayakan gol ke gawang Yordania di Piala Asia.

Hussein mencetak gol di menit ke-76. Menerima bola liar di kotak penalti, Hussein melepaskan tembakan keras dengan lebih dulu memantulkannya ke tanah. Bola meluncur ke gawang dan membuat Irak berbalik memimpin 2-1.

Setelah mencetak gol, Hussein lalu berlari dan menghadap ke arah penonton.

Tak sampai di situ, Hussein kembali ke lapangan dan kemudian melakukan aksi teatrikal selebrasi makan dengan menggunakan tangan.

Beberapa saat kemudian, wasit Alireza Faghani memutuskan menarik keluar kartu kuning dari sakunyab untuk Hussein. Hussein lalu harus keluar karena itu adalah kartu kuning kedua yang ia terima di laga tersebut.

Dilansir CNN Indonesia, berdasarkan aturan pasal 12 International Football Association Board (IFAB), wasit berhak memberikan hukuman terhadap perayaan gol yang memiliki indikasi buang-buang waktu. Pemain memang boleh merayakan gol namun tidak boleh terlalu berlebihan.

Selain itu, pemain juga tidak boleh melakukan selebrasi yang mengandung unsur provokasi, mengejek, dan menghasut. Ada pula larangan soal melepas baju saat merayakan gol.

Merujuk situasi yang ada, Hussein kemungkinan besar dinilai wasit Faghani melanggar dua hal. Pertama soal buang-buang waktu. Hussein sudah merayakan gol dengan berlari ke luar lapangan namun kemudian kembali masuk ke lapangan untuk selebrasi makan.

Kedua, selebrasi makan dengan tangan itu sendiri bisa memenuhi unsur provokasi. Pasalnya, saat Yordania mencetak gol pertama, para pemain Yordania melakukan selebrasi gol tersebut dengan gaya makan pakai tangan beramai-ramai. Perayaan gol Hussein kemudian kemungkinan dikategorikan mengejek Yordania.

Irak sendiri akhirnya kalah di laga tersebut. Yordania bisa mencetak dua gol di masa injury time dan menang dramatis dengan skor 3-2. (sb)

Lebih baru Lebih lama