GMNI Kalsel “Cium” Dugaan Kecurangan Pemilu di Pesisir!

Ketua DPD GMNI Kalsel, Muhammad Luthfi Rahman. Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencium dugaan kecurangan pemilu di kawasan pesisir. 

“Tim internal GMNI sebagai pemantau pemilu independen yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota se Kalsel menemukan, mendengar dan menerima aduan dari masyarakat bahwa ada indikasi untuk penggelembungan suara pada proses rekapitulasi perhitungan suara yang sedang berlangsung saat ini,” ucap Ketua DPD GMNI Kalsel, Muhammad Luthfi Rahman melalui siaran pers yang diterima SUARAMILENIAL.ID, Selasa (27/2).

Ia mengungkapkan bahwa indikasi proses kecurangan ini terendus dalam proses rekapitulasi suara DPR RI.


Khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel II seperti Kotabaru, Tanah Bumbu dan Tanah Laut.


“Dalam aduan dan informasi yang kami terima bahwa ada upaya perbuatan melawan hukum yang akan dilakukan para oknum dengan menambahkan perolehan suara kepada salah satu caleg dan partai yang didapatkan dengan cara tidak benar,” ungkapnya. 


Ia menyerukan kepada masyarakat untuk terus melakukan pengawalan proses rekapitulasi suara yang sedang berjalan ini hingga selesai. 


“Kami mengajak masyarakat untuk mengawal semua proses perhitungan suara ini hingga tuntas dan mencegah adanya segala praktik kecurangan yang ada dengan berhadir pada setiap titik rekapitulasi suara. Karena selain bentuk partisipasi masyarakat, hal ini juga turut mencegah kecurangan yang akan dilakukan karena ramainya tempat rekapitulasi. Selain itu, jika memang upaya tersebut benar dilakukan, maka akan merusak proses demokrasi saat ini,” tegasnya.


Ia juga mengingatkan kepada para penyelenggara pemilu agar selalu menjaga integritas.


“Saya sangat mengapresiasi kerja rekan - rekan penyelenggara pemilu, namun masyarakat sekali lagi menyoroti kinerja KPU dan Bawaslu apakah tetap teguh menjaga integritas dan profesionalitasnya atau turut serta merusak proses demokrasi ini, mengingat kita sudah memasuki tahapan akhir Pemilu 2024. Semua pihak harus bergerak memberikan atensi perihal ini, jangan sampai berbicara bukti-bukti sehingga lamban bergerak mengkanalalisasi indikasi ini,” pungkasnya.


Reporter : Newswire

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama