Sappe curhat ke Anies Baswedan. Foto-Suara |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Video seorang laki-laki bernama Sappe yang curhat ke Capres Anies Baswedan saat kampanye di Parepare, Sulawesi Selatan, sedang viral di media sosial.
Sappe curhat ke Anies kala itu mengaku sebagai nelayan, namun video dia curhat ke Anies itu viral karena ternyata Sappe merupakan caleg dari PKS.
Apa kata Timnas AMIN?
Diketahui, ketika Anies berkampanye di Parepare. Ada seorang lelaki berpakaian petani menyuarakan keluhan sambil menangis di atas panggung, ia menyebut nelayan di sana sulit mendapatkan bahan pangan.
"Saya atas nama Sappe mewakili seluruh lapisan masyarakat khususnya Sulawesi Selatan, masyarakat nelayan yang selama ini, di mana kami susah mendapatkan bahan pangan Pak, di mana kami sulit mendapatkan Pak," ujar Sappe memegang tangan Anies sambil terisak.
"Begitu juga dengan saudara-saudara kami para petani sudah sulit, mahal lagi Pak. Kami tidak butuh makan gratis, kami tidak butuh susu gratis Pak, yang kami butuhkan kesetaraan Pak," katanya dalam video yang beredar.
Dalam video viral itu ditunjukkan bahwa Sappe adalah caleg dari PKS, netizen menarasikan bahwa curhat Sappe ke Anies adalah gimmick. Diketahui, PKS merupakan salah satu partai pendukung Anies Baswedan.
Respons Timnas AMIN
Terkait viralnya video yang dinarasikan gimmick itu, Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji mengaku tidak mempermasalahkan hal itu.
Menurutnya, selama sosok yang bersangkutan mampu menyuarakan aspirasi rakyat maka tidak masalah.
"Pada dasarnya relawan kami macam-macam latar belakangnya. Yang nelayan, petani, ojol, pedagang pasar, caleg, dan lain-lain," kata Indra dilansir detikcom, Kamis (8/2) siang.
Indra menyebut apakah bermasalah jika sosok yang curhat ke Anies merupakan seorang calon legislatif (Caleg).
Indra menyebut acara kampanye Anies Baswedan diperuntukkan bagi siapapun.
"Saya ketemu ojol dan pengangguran yang jadi Caleg juga he-he-he. Misalnya saya menyuarakan keluhan guru-guru, kan nggak salah walau saya Caleg NasDem," ucap Indra.
"Fokus ke substansinya saja kalau gitu. Nggak semua nelayan dan petani berani ngomong di panggung juga," sambungnya.
Sappe tepis aksinya di panggung settingan
Sappe yang merupakan caleg dari PKS buka itu juga telah buka suara usai viral momen dirinya curhat dan memeluk capres Anies Baswedan saat kampanye di Kota Parepare. Sappe menepis tudingan bahwa aksinya itu merupakan settingan atau sandiwara.
"Buzzer paslon lain bilang itu gimmick atau sandiwara terserah, itu hanya anggapan mereka," kata Sappe dilansir detikSulsel.
Sappe mengaku terharu dan bangga bisa berhadapan langsung dengan Anies Baswedan. Dia mengatakan masyarakat nelayan khususnya di Parepare berharap Anies Baswedan menjadi Presiden.
"Soal saya menangis, itu tidak dibuat-buat, gimmick atau sandiwara, karena saya merasa haru dan bangga bisa berhadapan langsung oleh calon presiden yang akan membawa perubahan di negara ini," katanya.
"Kami nelayan dan masyarakat Parepare menitip harapan besar ke beliau saat menjabat presiden nanti," sambungnya.
Dia juga menanggapi kritikan netizen terkait penampilannya seperti nelayan yang terkesan dibuat-buat. Sappe menegaskan kostum tersebut memang sengaja digunakan sebagai identitas nelayan.
"Ya karena saya nelayan saya harus berpenampilan sebagai nelayan. Lokasinya kampanyenya saat itu di pinggir pantai. Banyaklah komentar-komentar yang mengira saya buat-buat seperti itu," ucapnya.
Sappe juga mengakui dirinya sebagai caleg DPRD Kota Parepare dari partai PKS. Baginya, dirinya maju caleg untuk memperjuangkan hak-hak nelayan.
"Sebelum saya menjadi caleg saya memang nelayan, KTP saya profesi nelayan. Kenapa saya caleg karena itu untuk memperjuangkan hak-hak nelayan dan masyarakat miskin di Parepare," ucapnya. (*)