Konvoi Pakai Sajam, Belasan Remaja “Gangster” Banjarmasin Dibekuk Polisi!

11 Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dibekuk polisi usai melakukan konvoi menggunakan senjata tajam (sajam) di Jalan Lingkar Dalam, Banjarmasin Selatan. Foto-Amrullah/SUARAMILENIAL

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Sebanyak 11 Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dibekuk polisi usai melakukan konvoi menggunakan senjata tajam (sajam) di Jalan Lingkar Dalam, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin. 


Belasan remaja “gangster” tersebut diamankan beserta sejumlah barang bukti. Di antaranya 6 bilah sajam, 3 buah sepeda motor, handphone, dan satu bendera kelompok.


Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana A Martosumito mengatakan belasan remaja itu ingin menyerang gangster lainnya seperti Gangster Allstar Barat, Remaja 87 dan Lingkungan P3.


"Mereka ini Gangster BOENASTAN23JR. Mereka konvoi membawa sajam dengan mencari musuh. Mereka sempat bertemu, namun mereka langsung melarikan diri karena melihat warga,” ucap Sabana saat konferensi pers di Mapolresta Banjarmasin, Rabu (19/6) malam.


Ia menambahkan, belasan remaja tersebut melakukan penyerangan dengan tujuan mencari jati diri. 


“Kita langsung melakukan penyelidikan dan kegiatan pencegahan. Berhasil kita amankan 11 orang remaja yang rata-rata mereka semua masih SMP, dan ada juga yang tidak sekolah,” katanya. 


Selanjutnya, pihaknya akan melakukan sistem peradilan anak sesuai aturan anak yang berhadapan dengan hukum.


“Mereka tidak melakukan penganiyaan, tetapi hanya berkeliling Banjarmasin saja dan membuat masyarakat takut serta tidak nyaman,” tambahnya.


“Sanksinya kita kembalikan ke undang-undang. Setelah ini kita akan panggil orang tua, guru dan lainnya,” sambungnya.


Ia menegaskan, jika para remaja tersebut mengulangi perbuatannya, maka akan menghadapi konsekuensi hukum yang berlaku.


“Jika mereka berbuat lagi, maka mereka akan menghadapi konsekuensi hukum yang berlaku,” tegasnya.


Terakhir, ia menekankan kepada orang tua untuk tetap selalu mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam ancaman tindak pidana.


“Kita berharap orang tua bisa terus menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat hal seperti ini.”


“Karena mungkin mereka kurang arahan dan pendekatan dari orang terdekatnya,” pungkasnya.


Reporter : Amrullah

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama