Rejama berinisial RH (19) diduga meminta sumbangan mengatasnamakan acara 100 hari Wafatnya Almarhum KH Syaifuddin Dzuhri diamankan polisi. Foto-Suaramilenial.id/Amrullah. |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Sebuah video memperlihatkan seorang remaja diduga meminta sumbangan ilegal mengatasnamakan acara 100 Hari Wafatnya Almarhum KH Syaifuddin Dzuhri atau Guru Banjar Indah, viral di media sosial (medsos).
Dalam rekaman CCTV, tampak seorang remaja mengenakan pakaian busana muslim berwarna cokelat sedang meminta sumbangan di salah satu toko di Banjarmasin.
"Sumbangan untuk haul Abah Guru Banjar Indah," ucap remaja itu dalam video tersebut.
Kemudian, remaja tersebut duduk sambil menunggu uang pemberian dari sang pemilik toko tersebut.
Mengenai hal tersebut, Polsek Banjarmasin Barat pun mendapatkan informasi dari masyaraksat bahwa adanya meminta sumbangan ilegal atau tidak resmi dari panitia penyelenggara acara 100 Hari Almarhum Guru Banjar Indah.
"Kita mendapat laporan bahwa ada orang meminta-minta mengatasnamakan Guru Banjar Indah dalam acara seratus harinya," ucap Kanit Reskrim Ipda Hafiz Satria Arianda saat ditemui Suaramilenial.id di Mapolsek Banjarmasin Barat.
Ketika mengetahui titik lokasi, pihaknya pun langsung meringkus remaja tersebut saat melakukan aksinya.
"Kita mengamankan remaja itu di Jalan Jafri Zam-Zam tepatnya di kawasan Rumah Sakit Suaka Insan. Barang bukti buku dan uang 250 ribu," katanya.
Kanit Reskrim menyebutkan, remaja tersebut berinisial RH (19) warga Sungai Andai, Banjarmasin Utara.
Sementara itu, RH mengaku hasil uang meminta sumbangan tersebut untuk dirinya sendiri.
"Uang itu untuk ulun (saya) sendiri," ngakunya.
Kendati begitu, ia mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan meminta sumbangan itu sejak 1 bulan yang lalu.
"Lawas sudah saya melakukan ini kurang lebih satu bulan. Sehari itu bisa dapat 100 sampai 200 ribu," bebernya.
"Saya meminta sumbangan ini seluruh Banjarmasin dengan menggunakan jalan kaki," imbuhnya.
Atas perlakuannya, RH meminta maaf kepada panitia pelaksana dan keluarga Almarhum Guru Banjar Indah.
"Saya pribadi meminta maaf sudah menjelekkan majelis atau pun pihak keluarga Almarhum Guru," pungkasnya sambil meneteskan air mata.
Reporter: M Amrullah Ermanto
Editor: Muhammad Robby