Insiden pemukulan wasit di PON 2024. Foto-ANTARA |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Sekjen PSSI Yunus Nusi akan memanggil Muhammad Rizky Saputra, pemain tim Sulawesi Tengah yang memukul wasit cabor sepak bola putra di PON 2024.
Ia mengatakan pemanggilan pemain adalah bagian dari sidang yang digelar oleh PSSI.
Ini dilakukan untuk mendapatkan penuturan pelaku sekaligus menentukan hukuman yang setimpal.
"Hari Senin [23 September] akan kami panggil Rizky, pemain dari Palu untuk menjalani sidang. Mudah-mudahan hari itu juga sudah ada keputusan dan akan langsung disampaikan oleh Ketua Umum [PSSI, Erick Thohir]," ucap Yunus dinukil CNN Indonesia, Sabtu (21/9).
Insiden pemukulan Rizky terhadap wasit pertandingan perempat final cabor sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024, Sabtu (14/9) lalu.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Sulteng mampu unggul lebih dulu 1-0 berkat gol Alan Wahyu pada menit ke-24.
Pertandingan sempat terhenti pada menit ke-38 setelah terjadi perselisihan antara pelatih Sulteng dengan staf pelatih Aceh di pinggir lapangan.
Sehingga memicu emosi suporter tuan rumah yang kemudian melempar botol minuman ke lapangan.
Pada menit ke-74, Sulteng harus bermain dengan 10 pemain setelah wasit mengusir Wahyu Alman karena pemain bernomor punggung 25 itu mengangkat kaki terlalu tinggi saat mencoba membuang bola dan hampir mengenai kepala pemain Aceh.
Wasit kemudian mengeluarkan banyak kartu kuning dan berujung dua kartu merah lagi untuk pemain Sulteng.
Saat wasit memberikan kartu merah yang kedua untuk Sulteng yaitu pada menit ke-85 terhadap Moh Akbar terjadi sejumlah protes.
Bahkan sempat terjadi perselisihan selama beberapa menit sebelum wasit memberikan tambahan waktu 13 menit.
Puncaknya kontroversi dalam pertandingan ini terjadi pada menit ke-97 ketika wasit memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah Aceh.
Padahal dalam tayang ulang jelas pemain tuan rumah melakukan diving.
Tidak terima dengan keputusan itu, pemain Sulteng bernomor punggung 15, Rizki Saputra memukul wasit di bagian kepala hingga terjatuh.
Bahkan wasit sempat mendapatkan perawatan medis sebelum dibawa keluar lapangan dengan mobil ambulans.
Hal ini membuat pendukung tuan rumah kesal dan melemparkan botol ke lapangan. Kericuhan pun sempat terjadi dan pada akhirnya pertandingan terhenti untuk sementara.
Setelah beberapa menit, pertandingan kembali dilanjutkan.
Rizki Saputra mendapatkan kartu merah dari wasit yang menjadi kartu merah ketiga untuk Sulteng.
Laga saat itu masih dalam keadaan skor 0-1. Namun, beberapa saat kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti.
Wasit memberikan hadiah penalti usai pemain Sulteng dianggap melakukan hand ball. Akmal Juanda yang mengambil penalti sukses melakukan tugasnya dan skor menjadi imbang 1-1.
Setelah peluit panjang dibunyikan wasit, laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Namun, tim Sulteng memutuskan untuk walk out sehingga tim tuan rumah Aceh dipastikan lolos ke semifinal.
Reporter : Newswire
Editor : Muhammad Robby