Dugaan Pelecehan Nakes oleh ASN Pemprov Kalsel Tempuh Mediasi, Keluarga Korban Beri Syarat!

Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan oknum ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Banjarbaru memasuki tahap mediasi. Foto-Instagram

SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan oknum ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Banjarbaru memasuki tahap mediasi. 


Proses mediasi dijadwalkan berlangsung di Mako Polres Banjarbaru pada hari ini, Senin (20/1).


Oknum ASN Pemprov Kalsel berinisial T (58) diduga melakukan pelecehan terhadap nakes yang bekerja sebagai terapis di salah satu rumah sakit Banjarbaru. 


Suami korban berinisial D mengatakan pelaku telah mengakui perbuatannya.


“Benar. Menurut penyidik, terlapor sudah mengakui perbuatannya karena ada rekaman video yang menjadi bukti kuat,” ucap suami korban.


Kendati demikian, ia menegaskan, proses mediasi ini tidak akan menghapuskan tanggung jawab pelaku tanpa memenuhi sejumlah syarat yang diajukan pihak keluarga korban.


Keluarga korban mengajukan beberapa syarat kepada pelaku jika ingin menyelesaikan kasus ini secara damai, di antaranya sebagai berikut:


1. Permintaan maaf terbuka kepada korban, keluarga dan pihak rumah sakit tempat korban bekerja

2. Permintaan maaf juga harus disampaikan secara resmi kepada instansi tempat pelaku bekerja yakni BPSDM Kalsel di hadapan media massa


3. Janji tertulis untuk tidak mengulangi perbuatannya di masa depan


4. Ganti rugi moril dan materiil sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku


Suami korban menegaskan, jika syarat tidak dipenuhi, maka pihaknya siap melanjutkan ke ranah pidana.


“Kami masih menunggu itikad baik dari pelaku. Jika mediasi ini tidak menghasilkan kesepakatan, kami tidak ragu menempuh jalur hukum,” tegasnya.


Dukungan dari Berbagai Pihak


Sejak kasus ini mencuat, suami korban bilang pihaknya menerima banyak tawaran bantuan hukum.


Baik dari Pemkot Banjarbaru, pihak rumah sakit hingga Pusat Bantuan Hukum (PBH) PERADI.


“Kami berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, tetapi untuk saat ini kami fokus pada hasil mediasi sebagai langkah awal,” ujarnya.


Langkah Tegas Menjadi Pelajaran


Keluarga korban berharap mediasi ini menjadi kesempatan bagi pelaku untuk menunjukkan itikad baik.


Namun apabila proses mediasi menemui jalan buntu, maka mereka akan memastikan keadilan ditegakkan melalui jalur hukum.


“Kami ingin keadilan bagi keluarga dan korban serta memastikan tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan,” pungkasnya.


Reporter : Nurul Mufidah

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama