![]() |
Simpang Empat Guntung Manggis Trikora Banjarbaru. Foto-Nurul Mufidah/ SUARA MILENIAL |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru bersama beberapa instansi terkait telah melakukan kajian lalu lintas di Simpang Empat Guntung Manggis Trikora.
Meningkatnya volume kendaraan dan tingginya angka kecelakaan menjadi alasan Dishub Banjarbaru memasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).
Kepala Dishub Banjarbaru, Mirhansyah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan analisis terkait arus lalu lintas di simpang empat tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh, tercatat sekitar 2.906 kendaraan yang melintas pada jam sibuk, termasuk kendaraan roda dua, roda empat dan angkutan berat.
Dengan derajat kejenuhan mencapai 0,70. Artinya simpang tersebut sudah sangat padat, terutama pada jam sibuk.
“Untuk tundaan sekitar 12 hingga 13 detik per persimpangan, dengan peluang antrean mencapai 20 hingga 40 persen, dengan mayoritas kendaraan motor (60 persen) dan angkutan barang (19 persen),” jelas Mirhansyah, Jumat (17/1).
Lebih lanjut, Mirhansyah menambahkan bahwa kecelakaan di kawasan Simpang Empat Guntung Manggis cukup tinggi, dengan banyak insiden yang masuk kategori sedang hingga berat, berdasarkan laporan dari Polres Banjarbaru.
Untuk mengatasi masalah ini, Dishub Banjarbaru merumuskan dua rekomendasi.
Pertama, pemasangan APILL dan perbaikan geometrik jalan, meskipun ada beberapa aspek yang perlu dibenahi sebelum APILL dipasang.
Salah satunya adalah memperbaiki geometrik simpang yang tidak simetris, dan untuk itu perlu dibangun ruas jalan baru di kawasan tersebut.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang panjang untuk pelaksanaannya.
Rekomendasi kedua adalah penutupan Simpang Empat menjadi Simpang Tiga, dengan perbaikan geometrik di ruas jalan Trikora.
“Kami juga harus mengakomodir kendaraan yang ingin melakukan putar balik di jalan Trikora,” tambahnya.
Mirhansyah menyebutkan bahwa hasil kajian ini telah disampaikan kepada Ditlantas Polda Kalsel, Dishub Provinsi Kalsel, Bappeda Provinsi Kalsel dan Dinas PUPR Provinsi Kalsel.
Untuk langkah jangka pendek diharapkan penutupan Simpang Empat menjadi Simpang Tiga dapat dilaksanakan pada Februari 2025, sementara perbaikan geometrik jalan direncanakan mulai Maret 2025.
“Risiko kecelakaan yang tinggi menjadi alasan utama kami melakukan langkah ini. Semoga dengan perbaikan ini, arus lalu lintas bisa lebih lancar dan aman,” tutupnya.
Reporter : Nurul Mufidah
Editor : Muhammad Robby