SUARAMILENIAL.ID, KAPUAS - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Bardiansyah, menyayangkan ambruknya jembatan di Muara Terusan, Kecamatan Bataguh, sebelum proyek tersebut rampung dikerjakan.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran negara itu runtuh pada Sabtu, 22 Februari 2025, sekitar pukul 18.00 WIB.
"Ini sangat disayangkan. Pembangunan jembatan ini menggunakan anggaran negara yang cukup besar, seharusnya bisa dikerjakan dengan baik dan sesuai standar," kata Bardiansyah di Kuala Kapuas, Senin, 24 Februari 2025.
Politikus Partai NasDem itu menilai kegagalan konstruksi terjadi sebelum jembatan dapat difungsikan untuk publik.
Ia meminta dinas teknis dan kontraktor pelaksana segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab utama insiden dan mencari solusi agar pengerjaan proyek dapat dilanjutkan tanpa kendala serupa.
Menurut dia, pembangunan jembatan tetap harus diteruskan karena menyangkut kepentingan masyarakat.
"Jangan sampai kejadian ini menghambat proyek secara keseluruhan. Masyarakat sangat membutuhkan infrastruktur ini untuk mobilitas dan peningkatan perekonomian," ujar Bardiansyah, yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas V.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat di setiap tahapan pengerjaan proyek.
"Harus ada transparansi dan akuntabilitas. Jangan sampai ada kelalaian dalam pengerjaan proyek yang merugikan masyarakat," katanya.
Warga sekitar berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat agar pembangunan bisa dilanjutkan dan akses transportasi kembali normal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKPP) Kapuas, Yan Hendri Ale, mengatakan penyebab ambruknya jembatan adalah turunnya perancah atau penyangga baja.
“Benar (ambruk). Penyebabnya adalah turunnya perancah atau apar-apar penahan baja jembatan,” ujar Yan Hendri.
Menurut keterangan dari Bidang Bina Marga, dua apar-apar penyangga mengalami amblas, menyebabkan rangka baja yang hampir selesai dipasang—sekitar 95 persen—mengalami penurunan.
Saat kejadian, baut-baut rangka belum dikencangkan karena masih dalam tahap penyetelan lengkung baja.
Dinas PUPRPKPP bersama pihak kontraktor kini tengah berupaya mengangkat kembali struktur baja untuk memulihkan alur pelayaran sungai dan memastikan arus transportasi air bisa kembali normal.
"Kami segera menangani permasalahan ini agar lalu lintas sungai bisa kembali normal," kata Yan Hendri.
Editor : Amrullah Ermanto
.jpg)