![]() |
Sri Mulyani. Foto-net |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Media sosial Instagram Menteri Keuangan Sri Mulyani mendadak diserang netizen yang geram dengan kebijakan yang baru terkait gas LPG 3 kg.
Sri Mulyani disorot netizen lantaran beberapa waktu lalu berkomentar soal harga gas LPG di eceran lebih mahal dari harga yang ditetapkan pemerintah.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa seharusnya harga jual eceran atau dari pangkalan resmi Pertamina ke agen penyalur untuk LPG 3 kg sebesar Rp 12.750 per tabung. Adapun harga asli LPG 3 kg tanpa subsidi sebesar Rp 42.750 per tabung. Di mana pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung LPG.
“Lalu, siapa yang menanggung kelebihan Rp 30.000 per tabung LPG. Pemerintah, melalui Belanja APBN dari pajak yang Anda bayar,” kata Sri Mulyani dalam akun resmi Instagramnya @smindrawati beberapa waktu lalu.
Masyarakat menuding Sri Mulyani menjadi penyebab pemerintah membuat aturan pembatasan pembelian LPG 3 kg.
Padahal aturan menghentikan distribusi LPG 3 kg ke warung pengecer ini ditetapkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kebijakan Mempersulit Rakyat Kecil
Tak sedikit netizen yang mempertanyakan kebijakan gas LPG 3 kg di kolom komentar unggahan di Instagram Sri Mulyani.
Masyarakat meminta pemerintah lebih hati-hati dalam membuat kebijakan agar tidak menyengsarakan rakyat kecil.
“Ibu menyusahkan dan mempersulit rakyat, selagi tidak ada komentar dari masyarakat tentang harga gas di warung-warung kisaran Rp20.000-Rp22.000, kenapa hatus dipersulit? Selagi pembeli tidak keberatan dengan harga seperti itu, tolong jangan dipersulit. Selama ini tidak ada pembeli yang merasa keberatan, sekali lagi saya mohon untuk tidak mempersulit dan membebani rakyat seperti ini,” komen salah satu warganet yang diduga merupakan pengecer gas LPG 3kg.
“Ini pemerintah kalau membuat kebijakan baru tidak memikirkan dampaknya ya?” tanya warganet yang lain.
“Saya lelah Bu mengkritik hal sepele yang akhirnya malah menyusahkan rakyat seperti ini,” ujar warganet lain.
Warganet Tak Masalah Soal Harga
Menanggapi Sri Mulyani yang kaget dengan harga gas, netizen mengaku tak masalah jika harganya melebihi harga yang ditetapkan pemerintah. Yang terpenting, kata masyarakat, gas LPG 3 kg tersedia dan mudah dibeli.
“Bu, Gas susah. Harga Rp20rb nggak masalah buat kami. Yang penting barang ada. Tolong jangan dipersusah hidup kami! Tolong bilangnya sama temen-temen di atas sana. Kembalikan gas seperti biasa. Kami kehabisan waktu hanya untuk antre gas,” timpal warganet yang lain.
“Bu, kalau berucap dan membuat kebijakan yang benar dong. Selama ini kita tidak pernah mempermasalahkan harga gas yang ada di pengecer atau warung-warung. Asal ibu tahu, harga yang mereka patok sama agen hanya berbeda Rp.2.000-Rp3.000 saja dan kita tidak keberatan akan hal itu, yang penting ada, tidak seperti sekarang mencari gas LPG 3 kg kemana-mana susah,” imbuh warganet yang lain.
“Gara-gara nih orang sok pura-pura kaget jadi membuat repot rakyat saja. Padahal sebenernya rakyat tidak masalah beli di pengecer Rp22.000-Rp25.000 tanpa antri antri seperti sekarang. Menteri kok menyusahkan terus sih,” keluh salah satu warganet.
Instruksi Presiden Prabowo Subianto
![]() |
Prabowo Subianto. Foto-net |
Sekadar diketahui, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar pengecer boleh berjualan LPG 3 kg seperti biasa. Sambil berjualan, para pengecer akan diproses menjadi subpangkalan.
"Ya, DPR RI sudah berkomunikasi dengan Presiden sejak semalam. Dan bahwa kemudian ada keinginan dari Kementerian ESDM untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat," ujar Dasco dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/2).
"Namun, setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa, sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan," sambungnya.
Menurut Dasco, aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga LPG subsidi supaya tidak mahal di masyarakat.
Dengan demikian, para pengecer akan diatur mengenai harga jual LPG 3 kg supaya tidak melonjak harganya.
"Tetapi, sambil itu parsial dilakukan, para pengecer akan diminta, Presiden tadi menginstruksikan kepada ESDM agar per hari ini pengecer itu bisa berjualan kembali, sambil kemudian secara parsial aturannya diselaraskan," imbuh Dasco.
Editor: Rizky Permatasari