![]() |
Presiden Prabowo Subianto saat resmikan bank emas pertama di Indonesia. Foto-net |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Kemarin, sejarah tercipta di Tanah Air. Untuk pertama kalinya, Bank Emas hadir di Indonesia.
Peresmian itu langsung dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di gedung The Gade Tower, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Prabowo memasukkan emas ke dalam kotak menandakan peresmian layanan bank emas.
"Hari ini menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesia yang punya cadangan emas keenam terbesar di dunia, untuk pertama kali memiliki bank emas, saya mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang bekerja keras untuk mencapai hari ini," ujar Prabowo dalam sambutannya ketika meluncurkan bank emas dikutip dari detikcom, Kamis (27/2).
Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih turut hadir dalam peresmian layanan bank emas ini. Mulai dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, hingga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya, emas di Indonesia tidak memiliki penampungan setelah ditambang. Akibatnya, banyak emas yang mengalir ke luar negeri. Dengan adanya layanan ini, emas hasil tambang akan ditampung sebelum diekspor ke luar negeri.
Minta Maaf ke Jokowi
![]() |
Jokowi dan Prabowo Subianto. Foto-net |
Sebetulnya, layanan bank emas ini dicanangkan 4 tahun yang lalu, saat era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Namun, peresmiannya baru bisa dilakukan saat Prabowo Subianto menjadi orang nomor 1 di Indonesia.
Karena hal itu, Prabowo merasa tak enak hati dengan Jokowi. Prabowo kemudian meminta maaf kepada Jokowi.
"Mungkin besok saya akan ketemu Pak Jokowi. Saya akan minta maaf, minta maaf, Pak Jokowi, Bapak yang bekerja keras dengan menteri-menteri Bapak. Padahal menteri-menteri Bapak banyak yang saya pakai juga kalau sudah timnya bagus ya kenapa harus diganti gitu loh boleh nggak," ujarnya.
Menurut Prabowo, sudah takdir bahwa dirinya lah yang meresmikan proyek-proyek tersebut. Ia bersyukur belum genap 200 hari pemerintahannya, tapi sudah meluncurkan atau meresmikan proyek mentereng.
Editor: Rizky Permatasari