![]() |
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar turun tangan lewat program Sertifikasi Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) yang digelar 20–22 Mei 2025. Foto-Dok KPK |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Semangat buat punya pemerintahan yang bersih dari korupsi makin terasa di Banjarmasin.
Nggak cuma slogan doang, kali ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar turun tangan lewat program Sertifikasi Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) yang digelar 20–22 Mei 2025 lalu.
Program ini dijalankan oleh Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK dan diikuti 54 peserta, yang 50 di antaranya berasal dari Pemkot Banjarmasin.
Ini jadi bagian dari strategi Trisula KPK: pencegahan, pendidikan, dan penindakan. Jadi nggak cuma nunggu kasus meledak, tapi juga memperkuat edukasi sejak dini.
Banjarmasin Tunjukkan Komitmen
Inspektur Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana, kasih respons positif soal kehadiran PAKSI.
Menurutnya, ini bukti nyata kalau daerah juga serius dalam memberantas korupsi.
"Kami berharap dengan adanya Penyuluh Antikorupsi di Kota Banjarmasin ini dapat menciptakan pemerintahan yang bersih," ujar Dolly.
Dolly juga ngajak semua elemen, dari pimpinan SKPD, ASN, sampai masyarakat umum, untuk sama-sama jaga integritas dan tolak praktik korupsi sejak dari hal kecil.
Hal senada disampaikan Yonathan Demme Tangdilintin, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK. Katanya, KPK nggak bisa kerja sendiri.
“Dibutuhkan kerja sama semua pihak, terutama pemerintah daerah kayak Pemkot Banjarmasin, supaya bisa menjangkau seluruh ASN dan masyarakat di daerah,” jelasnya.
Cetak Agen-Agen Antikorupsi
Lewat program sertifikasi ini, peserta yang lolos bakal resmi jadi Penyuluh Antikorupsi bersertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) KPK.
Nggak main-main, ini adalah salah satu cara mencetak agen perubahan yang siap jadi garda depan pendidikan antikorupsi.
“Melalui sertifikasi ini, kami ingin melahirkan orang-orang yang bisa menyebarkan nilai-nilai integritas dan antikorupsi ke masyarakat, sekolah, bahkan tempat kerja,” ungkap Yonathan.
Ada dua skema yang dijalankan selama tiga hari pelatihan, yaitu:
Skema penyuluh antikorupsi pertama (jalur pengalaman)
Skema penyuluh antikorupsi madya (jalur pengalaman)
Sebanyak 30 asesor kompetensi juga ikut dalam proses sertifikasi ini. Jadi, prosesnya ketat dan terukur.
Lebih dari Sekadar Profesi
Menjadi penyuluh antikorupsi bukan cuma soal kerjaan—ini soal misi hidup. Mereka adalah orang-orang yang siap jadi contoh, ngajarin soal integritas, dan ngajak lingkungan sekitar buat mulai dari hal kecil: jujur, bertanggung jawab, dan berani bilang “nggak” ke korupsi.
KPK berharap, makin banyak penyuluh bersertifikat, makin luas juga edukasi antikorupsi yang bisa dijalankan.
Targetnya, pendidikan ini bisa terstruktur, masif, dan sistematis, jadi budaya integritas bisa tumbuh di mana-mana—dan Indonesia makin dekat sama cita-cita bebas dari korupsi.
Editor : Muhammad Robby