![]() |
Ilustrasi Amerika Serikat mengerahkan tiga jenis jet tempur ke Timur Tengah untuk mendukung Israel di tengah memanasnya ketegangan dengan Iran. Foto-AFP |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Amerika Serikat mengerahkan tiga jenis jet tempur ke Timur Tengah untuk mendukung Israel di tengah memanasnya ketegangan dengan Iran.
Langkah ini menyusul serangan balasan Iran terhadap fasilitas intelijen Israel yang diklaim sebagai markas badan intelijen Mossad di Herzliya, Selasa, 17 Juni 2025.
Menurut laporan Reuters, pengerahan jet tempur AS terdiri atas F-16, F-22 Raptor, dan F-35—jet siluman generasi kelima.
Dua pejabat Pentagon menyatakan bahwa pesawat-pesawat ini dikirim untuk misi defensif, terutama dalam menjatuhkan drone dan rudal yang diluncurkan dari Iran.
Selain pesawat tempur, Washington juga telah mengirim sekitar 30 pesawat pengisi bahan bakar di udara untuk mendukung operasi Israel di kawasan tersebut.
Sementara itu, Iran meluncurkan sejumlah rudal ke arah beberapa target strategis di Israel, termasuk lokasi yang diklaim sebagai markas Mossad di Herzliya.
Media Iran Tehran Times melaporkan serangan itu juga menargetkan pusat logistik militer Israel.
Pemerintah Israel belum mengonfirmasi dampak serangan secara rinci. Namun, otoritas setempat menyebut serangan tersebut hanya mengenai area parkir bus di sekitar lokasi.
Kemlu RI Kecam Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik dan mengecam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, menegaskan bahwa fasilitas nuklir seharusnya dilindungi sesuai ketentuan hukum internasional.
"Instalasi nuklir, dalam kondisi apa pun, tidak boleh diserang karena dapat mengancam keselamatan manusia dan merusak lingkungan," ujar Roy dalam keterangan pers virtual, Rabu, 18 Juni 2025.
Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut dapat merusak rezim non-proliferasi senjata nuklir dan berpotensi menjadi pelanggaran kemanusiaan.
Serangan juga dinilai membahayakan warga sipil, termasuk Warga Negara Indonesia yang berada di wilayah terdampak.
Editor : Muhammad Robby