![]() |
Foto-suaramilenial.id/Amrullah |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Banjarmasin mencatat sebanyak 78 kasus kebakaran terjadi sepanjang Januari hingga Juli 2025.
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 135 kasus dalam satu tahun penuh.
Kepala Disdamkarmat Kota Banjarmasin, Hendro, mengatakan sebagian besar kasus tahun ini tergolong skala kecil.
Hanya dua kasus yang dikategorikan sebagai kebakaran besar.
Salah satunya adalah kebakaran yang melanda Gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
“Dibandingkan tahun lalu, ada penurunan jumlah kasus. Tahun ini kebakaran skala besar hanya dua kali, sisanya relatif kecil dan bisa cepat ditangani,” ujar Hendro, Selasa (29/7).
Hendro menambahkan, upaya mitigasi terus dilakukan, termasuk melalui sosialisasi kepada masyarakat.
Namun, menurut dia, pencegahan kebakaran tak bisa hanya menjadi tanggung jawab Disdamkarmat.
“Penanganan kebakaran perlu melibatkan instansi lain, terutama yang mengurus tata ruang dan permukiman,” ujarnya.
Menurut Hendro, banyak kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk, yang umumnya tidak memiliki jarak antarbangunan yang cukup serta akses jalan yang memadai bagi kendaraan pemadam.
“Seharusnya, kawasan permukiman dirancang agar mobil pemadam bisa masuk. Penataan ini juga menjadi tanggung jawab Dinas PUPR dan Disperkim,” katanya.
Ia menuturkan, saat ini pemerintah kota telah menyalurkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ke sejumlah kelurahan dan kecamatan.
Bantuan tersebut berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan disertai pelatihan teknis penanganan awal kebakaran bagi masyarakat.
“Syukur alhamdulillah, sekarang masyarakat bisa menangani insiden kebakaran kecil secara mandiri sebelum tim pemadam datang. Ini menunjukkan kesiapsiagaan mulai tumbuh,” ucap Hendro.
Reporter : Amrullah
Editor : Muhammad Robby