Gerakan Pangan Murah Meluas di Kalsel, Bulog Sediakan 10 Ton Beras SPHP Setiap Hari

Perum Bulog secara serentak meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) khusus komoditas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia, Jumat, 18 Juli 2025. Foto-Dok Suara Milenial

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Perum Bulog secara serentak meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) khusus komoditas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia, Jumat, 18 Juli 2025. 


Di Kalimantan Selatan, program ini digelar di 17 titik distribusi guna menekan gejolak harga beras dan membantu daya beli masyarakat.


Kepala Perum Bulog Kanwil Kalsel, Muhammad Akbar Said, mengatakan program GPM ini menyasar sejumlah lokasi, antara lain enam kantor pos, satu gerai milik PT Rajawali Nusindo (RNI), serta beberapa gudang dan kantor cabang Bulog. 


“Program ini berjalan setiap hari hingga Desember mendatang,” kata dia saat ditemui di salah satu lokasi penjualan GPM.


Bulog, kata dia, menyiapkan 10 ton beras SPHP setiap hari. Harga jualnya ditetapkan Rp13.100 per kilogram, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). 


“Jika habis sebelum Desember, kita upayakan penambahan kuota,” ujarnya.


Masyarakat hanya diperbolehkan membeli maksimal dua karung per orang dalam sekali transaksi. 


“Tidak perlu KTP, tidak ada syarat khusus. Ini untuk mempermudah akses masyarakat,” tuturnya.


Sejumlah titik penjualan juga dibuka di pasar tradisional, gudang Bulog, dan kantor cabang yang terbuka untuk umum. 


GPM ini, kata dia, bertujuan meredam lonjakan harga beras sekaligus meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.


Kantor Pos Jadi Mitra Strategis Distribusi Beras Murah



Executive General Manager Kantor Pos KCU Banjarmasin, Edhi Mulyo Utomo, mengatakan pihaknya menurunkan lima outlet untuk mendukung GPM di Kalimantan Selatan. 


Lokasi itu mencakup KCU Banjarmasin, KC Kandangan, KC Amuntai, Batulicin, dan Banjarbaru.


“Mulai besok jaringan Kantor Pos akan diperluas menjadi 93 outlet di seluruh Kalimantan Selatan,” ujarnya.


Jaringan ini mencakup kantor cabang utama, cabang pembantu, hingga kantor pos di tingkat kecamatan.


Menurut Edi, setiap outlet menyiapkan pasokan beras sesuai kebutuhan lokal. Untuk hari pertama, Kantor Pos menyalurkan 500 kilogram beras. 


Di tingkat kecamatan, jumlah distribusi akan menyesuaikan dengan permintaan. 


“Kami siapkan sekitar 20 sampai 30 karung dulu, melihat pergerakan permintaan dari masyarakat,” katanya.


Ia menambahkan, Kantor Pos dipilih sebagai mitra distribusi karena memiliki jaringan luas dan tingkat kunjungan masyarakat yang tinggi. 


“Sampai sekarang masyarakat masih aktif datang ke kantor pos. Jaringan kami juga tersebar hingga pelosok, sehingga menjadi outlet yang efektif,” katanya. 


Editor : Muhammad Robby 

Lebih baru Lebih lama