![]() |
| Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, usai mengikuti peluncuran secara daring dan luring dari Desa Indrasari, Kabupaten Banjar. Foto-Antara |
SUARAMILENIAL.ID, MARTAPURA – Provinsi Kalimantan Selatan menempati peringkat ketiga nasional dalam peluncuran serentak Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Indonesia.
Capaian itu diraih setelah pemerintah daerah menyelesaikan musyawarah desa khusus pembentukan koperasi secara tepat waktu.
Peluncuran program nasional ini dilakukan Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025.
Total 80 ribu koperasi diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia.
“Musyawarah desa untuk pembentukan koperasi sudah lengkap. Menteri Desa menyatakan Kalsel nomor tiga nasional dan nomor satu se-Kalimantan,” kata Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, usai mengikuti peluncuran secara daring dan luring dari Desa Indrasari, Kabupaten Banjar.
Muhidin juga menyebut Kalimantan Selatan menempati posisi keenam nasional dalam kategori koperasi berbadan hukum, sekaligus yang tertinggi di regional Kalimantan.
Keberhasilan itu, menurut dia, tak lepas dari kerja sama pemerintah kabupaten dan kota yang aktif membimbing desa dan kelurahan dalam pembentukan koperasi.
Ia mencontohkan Desa Indrasari yang sempat dikunjungi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) pada Mei lalu.
“Saat kunjungan itu, beliau menyampaikan bahwa Desa Indrasari adalah yang terbaik dari seluruh desa yang dikunjungi secara nasional,” ujarnya.
Pemprov Kalimantan Selatan, kata Muhidin, mendukung penuh program Koperasi Merah Putih dan berharap desa serta kelurahan dapat memanfaatkan anggaran yang telah dialokasikan pemerintah setiap tahunnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kalimantan Selatan, Faried Fakhmansyah, menyebutkan bahwa empat koperasi desa/kelurahan di wilayahnya ditetapkan sebagai proyek percontohan nasional.
Faried menambahkan, Kalimantan Selatan menyumbang 2.013 koperasi dari total 80 ribu yang diluncurkan. Jumlah ini tersebar di 1.871 desa dan 144 kelurahan.
Awalnya, terdapat 2.015 koperasi yang akan dibentuk, namun dua di antaranya digabung menjadi satu koperasi bersama karena berasal dari desa yang menyatu secara administratif.
“Program ini adalah bagian dari upaya pemerintah pusat memperkuat struktur ekonomi masyarakat di tingkat desa dan kelurahan,” ujar Faried.
Editor : Muhammad Robby
