SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menggelar Doa Bersama dan Dialog Lintas Agama dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Aula Cakti Budi Bakti, Kantor Pusat DJP, Kamis, 21 Agustus 2025.
Acara ini menghadirkan Menteri Agama, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar M.A, yang menjadi narasumber mewakili Islam, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, serta Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto. Hadir pula jajaran Staf Ahli Kementerian Keuangan, pejabat struktural DJP, serta pegawai yang mengikuti secara luring maupun daring.
Selain itu, dialog juga diisi tokoh lintas agama, yakni Romo Antonius Suyadi (Kristen), Banthe Jayamedho Thera dari Sangha Theravada Indonesia (Buddha), I Nyoman Widia dari Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (Hindu), dan Xiang Seng Budi S. Tanuwibowo, Ketua Umum Matakin periode 2022–2026 (Konghucu). Kehadiran mereka dinilai mencerminkan kebersamaan sekaligus memperkuat peran DJP dalam menghimpun penerimaan negara.
Dirjen Pajak Bimo Wijayanto menegaskan, keberagaman budaya, suku, dan agama di lingkungan DJP merupakan kekuatan. Melalui dialog lintas iman ini, kata dia, DJP meneguhkan toleransi, kebersamaan, dan integritas untuk mendukung keberhasilan pembangunan.
“Tema kemerdekaan tahun ini, Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, menjadi pijakan DJP dalam menghimpun pajak untuk pembangunan. Syukur atas kemerdekaan harus diwujudkan dengan menjaga persatuan dan menjadi pegawai pajak yang berintegritas,” ujar Bimo. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Agama yang dinilai memperkuat semangat kerukunan lintas iman.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menambahkan, pengelolaan penerimaan negara harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih santun. “Mari kita mohon arahan dari para tokoh agama agar toleransi dalam menghimpun pajak semakin kuat. Pemungutan pajak perlu dilakukan dengan sikap dan moral yang baik tanpa melukai hati masyarakat,” kata Anggito.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik inisiatif DJP mengaitkan kemerdekaan dengan refleksi keagamaan. “Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada DJP Kementerian Keuangan karena berani berbeda dalam memikirkan hubungan bangsa dan agama. Inilah saat yang tepat membahas kontribusi agama bagi bangsa sekaligus kontribusi bangsa bagi agama,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar dana yang dihimpun dari pajak benar-benar disalurkan tepat sasaran kepada pihak yang membutuhkan.
Editor : Muhammad Robby