Pamor Borneo 2025 Resmi Dibuka: Kalimantan Dorong Pertumbuhan Lewat Perdagangan, Investasi dan Pariwisata

Perhelatan Pamor Borneo 2025 resmi dibuka di Banjarmasin, Kamis, 21 Agustus 2025. Foto-Dok BI Kalsel

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Perhelatan Pamor Borneo 2025 resmi dibuka di Banjarmasin, Kamis, 21 Agustus 2025. 


Kegiatan yang menjadi rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Provinsi Kalimantan Selatan ini merupakan kolaborasi Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalsel.


Mengangkat tema “The New Kalimantan: Accelerating Growth through Investment, Trade, and Tourism”, Pamor Borneo menegaskan komitmen bersama mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan melalui tiga pilar utama: perdagangan, investasi, dan pariwisata. 


Ajang ini berlangsung 21–24 Agustus 2025 dengan berbagai kegiatan untuk memperkuat daya saing dan membuka peluang baru bagi daerah.


Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyebut Kalimantan memiliki modal besar untuk menjadi pusat pertumbuhan baru. 


“Dengan potensi energi terbarukan, perdagangan lintas batas, serta keindahan budaya dan alam, Kalimantan tidak hanya berperan bagi Indonesia, tetapi juga siap bersaing di tingkat global. Momentum Pamor Borneo harus kita gunakan untuk memastikan transformasi ini benar-benar terwujud,” ujarnya.


Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menilai forum ini sarana penting memperkuat daya saing daerah sekaligus membuka ruang lebih luas bagi UMKM dan investasi. 


“Kegiatan ini momentum memperbesar akses pasar, memperkenalkan pesona Kalsel ke dunia, dan menunjukkan bahwa daerah kita siap bersaing,” katanya.


Kepala Perwakilan BI Kalsel Fadjar Majardi menambahkan, Pamor Borneo bukan sekadar event tahunan, melainkan ekosistem yang mendukung UMKM menembus pasar global, meningkatkan peluang investasi, serta mengangkat citra budaya Kalimantan dan Indonesia di kancah internasional.


Selama empat hari, kegiatan dipusatkan di Atrium Duta Mall Banjarmasin dengan pameran, business matching, serta workshop kreatif:


Tourism & Craft (21 Agustus): talkshow pariwisata, workshop sasirangan, ecoprint, dan purun.


Fashion (22 Agustus): beauty class, talkshow fashion, fashion show, hingga penampilan RURI Repvblik.


FnB & Agro (23 Agustus): demo masak, workshop kopi, lomba brewing, semifinal Mobile Legend, dan dance competition.


Ekraf & Digital (24 Agustus): lomba mewarnai, final Mobile Legend, kompetisi menyanyi, sosialisasi BI, hingga fun closing ceremony.



Dorongan terhadap investasi diwujudkan melalui Borneo Business and Investment Forum (BBIF) 2025 bertema “Beyond Black Earth: Transforming Kalimantan’s Richness through Advanced Sustainable Investment”. Forum ini menghasilkan tiga rekomendasi:


1. Transformasi ekonomi Kalimantan ditempuh lewat hilirisasi sumber daya alam, khususnya mineral dan batu bara.


2. Tantangan berupa infrastruktur, insentif, teknologi, serta kompleksitas perizinan perlu diatasi.


3. Sinergi kebijakan pemerintah, kawasan industri, akademisi, dan investor menjadi kunci mempercepat realisasi hilirisasi.


Selain diskusi panel, BBIF juga menghadirkan one-on-one meeting antara pemilik proyek dan investor potensial yang dilanjutkan dengan site visit ke sejumlah lokasi investasi.


Pamor Borneo juga memberi ruang bagi pariwisata melalui pameran destinasi unggulan dan kunjungan ke Geopark Meratus, yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari 12 UNESCO Global Geoparks di Indonesia.


Sejumlah capaian pra-event telah lebih dulu diraih. Pada pilar perdagangan, UMKM Kalsel berhasil menembus pasar global lewat kerja sama ekspor dengan perusahaan Singapura senilai Rp8,1 miliar di sektor makanan-minuman, serta LoI dengan perusahaan Thailand senilai Rp6,3 miliar di sektor fesyen.


Pada pilar investasi, RIRU Intan Kalsel mengamankan LoI senilai Rp152 miliar di World Expo Osaka 2025 untuk proyek pengolahan limbah medis dan budidaya ikan bandeng terintegrasi. 


Momentum berlanjut dengan penandatanganan LoI oleh Atoll Bay Partners asal Singapura senilai Rp12,57 miliar untuk proyek pengolahan limbah medis di TPAS Regional Banjarbakula.


Rangkaian capaian tersebut menjadi fondasi kuat bagi pelaksanaan Pamor Borneo 2025. Dengan daya saing produk UMKM yang terbukti, minat investor yang terus tumbuh, serta potensi wisata yang semakin dikenal, Pamor Borneo diharapkan menjadi katalis bagi akselerasi perdagangan, investasi, dan pariwisata Kalimantan.


Editor : Muhammad Robby 

Lebih baru Lebih lama