SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin menggelar Festival Jukung Hias Tanglong 2025 di Sungai Martapura, Selasa–Rabu (23–24/9/2025). Festival ini menjadi salah satu rangkaian utama Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-499 sekaligus memperkuat identitas kota yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai.
Sebanyak 36 peserta turut serta dalam parade perahu hias tersebut, terdiri dari 22 perahu bermesin (kelotok) dan 14 perahu tradisional (jukung). Deretan jukung dan kelotok yang dihiasi lampu warna-warni (tanglong) berparade menyusuri Sungai Martapura, menciptakan pemandangan spektakuler yang disaksikan ribuan warga.
Identitas Budaya dan Daya Tarik Wisata
Wali Kota Banjarmasin H. Muhammad Yamin HR hadir langsung menyaksikan kemeriahan festival tahunan ini.
“Festival Jukung Hias Tanglong menjadi bagian penting dari perayaan Hari Jadi Banjarmasin ke-499. Melalui festival ini kita ingin memperkuat identitas budaya sungai Banjarmasin sekaligus menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujarnya.
Menurutnya, festival berbasis sungai ini selaras dengan visi Pemkot yang menjadikan sungai sebagai pusat pembangunan, budaya, sekaligus destinasi wisata unggulan.
Meriah dan Penuh Antusias
Acara berlangsung meriah dengan antusias masyarakat yang datang dari berbagai daerah. Selain parade jukung hias, pengunjung juga disuguhkan panggung hiburan, pertunjukan seni, serta penampilan artis lokal maupun nasional.
Festival ini juga menjadi ajang kompetisi kreatif. Panitia menyiapkan hadiah hingga ratusan juta rupiah bagi peserta terbaik yang berhasil menampilkan karya hiasan jukung paling indah dan kreatif.
Tanglong, Simbol Sejarah dan Kebersamaan
Festival Jukung Hias Tanglong tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarat makna sejarah. Tanglong telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya sungai masyarakat Banjar, sekaligus perwujudan semangat “Banjarmasin Maju Sejahtera”.
Dengan terselenggaranya Festival Jukung Hias Tanglong 2025, perayaan Hari Jadi Banjarmasin ke-499 semakin semarak, mempertegas jati diri kota sebagai pusat budaya sungai dan destinasi wisata unggulan Kalimantan Selatan. (*)
