![]() |
| Foto-Ilustrasi penerbangan internasional |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Rute penerbangan internasional Banjarmasin–Malaysia yang akan dibuka AirAsia mulai 20 Oktober 2025 disambut optimistis Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Jalur udara ini dinilai bisa memperkuat kinerja ekspor, terutama komoditas perikanan segar.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan, mengatakan pasar Malaysia sangat potensial untuk produk perikanan Banua.
“Saat ini ekspor ke Malaysia masih kecil, hanya sekitar 713 kilogram pada Juni lalu dengan komoditas ikan hidup, udang, lobster, kepiting, dan belut. Dengan akses udara yang lebih cepat, kami optimistis volume ekspor akan meningkat,” kata Bagiawan, Kamis, 4 September 2025.
Menurut dia, ekspor perikanan Kalsel selama ini lebih banyak mengalir ke Jepang dan Taiwan.
Namun dengan penerbangan langsung, sejumlah eksportir mulai menunjukkan minat serius ke Negeri Jiran.
“Beberapa eksportir sudah menghubungi kami, bersiap memanfaatkan jalur ini. Dampaknya akan positif bagi nelayan, petambak, hingga pelaku UMKM,” ujarnya.
Selain perikanan, Kalsel juga memiliki komoditas unggulan lain seperti batu bara, minyak sawit mentah (CPO), dan hasil pertanian.
Namun jalur udara dipandang lebih cocok untuk produk bernilai tinggi dan mudah rusak, termasuk kerajinan tangan dan produk UMKM.
“Kalau lewat laut, komoditas besar seperti batubara dan CPO sudah berjalan. Jalur udara kami fokuskan ke produk segar dan kriya. Ke depan, produk UMKM lokal bisa menjadi daya tarik ekspor sekaligus konsumsi wisatawan Malaysia,” kata Bagiawan.
Pemprov Kalsel berencana memperkuat pendampingan bagi UMKM agar dapat mengoptimalkan peluang ini.
Produk olahan makanan, fesyen, dan kriya disebut bisa masuk pasar ekspor non-komoditas.
“Dengan masuknya wisatawan Malaysia, kita harap produk UMKM Banua makin dikenal. Ini tantangan sekaligus peluang besar,” ujar Bagiawan.
Editor : Muhammad Robby
