Ketua DPRD Balangan: Olahraga Tradisional Bukan Sekadar Permainan, Tapi Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

 


SUARAMILENIAL.ID, BALANGAN, KALSEL — Ketua DPRD Kabupaten Balangan, Hj. Linda Wati, menegaskan bahwa olahraga tradisional tidak hanya sekadar permainan rakyat, tetapi juga merupakan warisan budaya yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.

Hal tersebut disampaikan Linda Wati saat menghadiri Festival Olahraga Tradisional dan Rekreasi 2025 yang digelar di Lapangan Martasura, Paringin, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balangan dan diikuti berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Olahraga tradisional seperti Balogo merupakan warisan budaya yang harus kita lestarikan. Selain melatih keterampilan dan sportivitas, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antar-SKPD dan masyarakat,” ujar Linda Wati, Sabtu (11/10/2025).

Menurutnya, festival ini bukan hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional Banjar kepada generasi muda, di tengah gempuran permainan digital modern.

“Saya sangat berterima kasih dan mendukung kegiatan yang diselenggarakan Disporapar Balangan ini. Festival ini mampu memupuk semangat kebersamaan antara ASN, pemuda, dan masyarakat Balangan,” ucap Ketua DPRD Balangan.

Festival yang diikuti berbagai SKPD tersebut menampilkan 11 jenis perlombaan tradisional, termasuk permainan Balogo, engklek, dan tarik tambang. Suasana semakin meriah ketika para peserta menunjukkan ketangkasan dan kecepatan dalam permainan Balogo, diiringi sorak-sorai penonton yang antusias.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Balangan, didampingi Kapolres Balangan, Ketua TP PKK Balangan, Ketua GOW Balangan, dan Ketua DPRD Balangan, melalui simbolis pemukulan logo permainan sebagai tanda dimulainya festival.

Linda Wati berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan Kabupaten Balangan, karena selain mempererat persaudaraan juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah.

“Dengan adanya Festival Olahraga Tradisional ini, semangat kebersamaan dan nilai-nilai budaya bisa terus hidup di tengah masyarakat. Ini cara kita menjaga identitas dan jati diri daerah,” pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama