![]() |
| Pembangunan Kolam Retensi Guntung Jingah di Kelurahan Loktabat Utara resmi rampung. Foto-Istimewa |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU – Pembangunan Kolam Retensi Guntung Jingah di Kelurahan Loktabat Utara resmi rampung.
Proyek yang menelan biaya Rp2,6 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banjarbaru tahun 2025 itu diharapkan menjadi solusi konkret dalam mengurangi risiko banjir di wilayah setempat.
Kolam retensi dengan kapasitas tampung air mencapai 5.813 meter kubik dan kedalaman 4 meter itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Banjarbaru Erna Lisa Halaby, Sabtu (11/10/2025).
Menurut Erna Lisa, kehadiran kolam tersebut menjadi langkah penting dalam mitigasi banjir.
“Kolam retensi ini berfungsi menampung sementara aliran permukaan dari lingkungan sekitar maupun dari drainase saat hujan turun. Dengan begitu, potensi genangan bisa dikurangi,” ujar Erna.
Ia menambahkan, selain fungsi pengendalian banjir dan resapan air, kawasan kolam juga didesain multifungsi.
Fasilitas taman dan jogging track di sekeliling kolam dapat dimanfaatkan warga untuk rekreasi dan olahraga.
“Semoga fasilitas publik ini dijaga, dirawat, dan digunakan sebaik-baiknya agar memberi manfaat luas bagi masyarakat,” imbuhnya.
Ketua RT 45/RW 10 Loktabat Utara, Yulianto, menyambut positif pembangunan tersebut.
“Dulu kawasan ini merupakan daerah rawa dan langganan banjir setiap tahun. Mudah-mudahan dengan adanya kolam retensi ini, masalah banjir bisa teratasi,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarbaru, Eka Yuliesda Akbari, menjelaskan bahwa proyek ini diselesaikan lebih cepat dari target enam bulan pengerjaan.
“Pembangunan dimulai Mei 2025 dan selesai lebih cepat karena kami ingin mendukung program prioritas Wali Kota. Alhamdulillah, semua berjalan lancar,” kata Eka.
Ia menerangkan, kolam ini akan menampung aliran air dari berbagai drainase di kawasan Guntung Jingah, sebelum dialirkan ke Sungai Kemuning melalui pintu air saat kondisi sudah aman.
Selain fungsi utamanya, kolam dilengkapi jogging track sepanjang 148 meter sebagai ruang publik terbuka.
“Kami membuka peluang bagi warga dan pihak kelurahan untuk ikut mengembangkan kawasan kolam ini. Meski belum bisa menghilangkan banjir sepenuhnya, setidaknya dapat mengurangi risikonya secara signifikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Banjarbaru, Muhammad Deny Pramudii, menegaskan bahwa pembangunan kolam dilakukan berdasarkan kajian teknis yang matang.
“Kolam ini dirancang untuk menahan limpasan air dari drainase di sekitar Loktabat Utara. Dengan begitu, debit air bisa dikendalikan dan potensi banjir diminimalkan,” kata Deny.
Reporter : Nurul Mufidah
Editor : Muhammad Robby
