Cerita Keluarga Pemuda 28 Tahun yang Diduga Jadi Korban Penganiayaan di Banjarmasin

 

Foto-ilustrasi

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN
— Keluarga tak menyangka Rizky (28), seorang pemuda asal Gang Musyawarah RT 16, Kelurahan Gadang, Banjarmasin Tengah, ditemukan terkapar bersimbah darah di teras rumah warga, Senin (17/11) malam. 

Ia kemudian meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin.

Yeni (51), anggota keluarga yang mengurus Rizky, mengisahkan bagaimana kabar duka itu datang tiba-tiba. 

“Kami hanya bisa pasrah. Tadi malam dikabari warga bahwa dia ditemukan tergeletak di teras rumah warga, sekitar 30 meter dari rumah saya,” ujar Yeni, Selasa (18/11).

Keluar–masuk rumah sebelum ditemukan terkapar

Yeni menyebutkan Rizky terlihat beberapa kali keluar-masuk rumah sekitar pukul 19.00 Wita. Namun, keluarga tidak mengetahui adanya masalah atau perselisihan yang melibatkan Rizky.

Saat sedang beristirahat, Yeni mendapat kabar dari tetangga bahwa Rizky ditemukan dalam kondisi luka parah dengan darah di bagian kepala. 

“Kami langsung ke lokasi untuk memastikan apakah itu benar Rizky,” katanya.

Sesampainya di tempat kejadian, keluarga mendapati bahwa korban yang tergeletak memang Rizky. 

Warga lalu memanggil ambulans dan membawanya ke IGD RSUD Ulin untuk mendapatkan perawatan.

Butuh operasi, tetapi keluarga tak mampu

Di rumah sakit, dokter menyampaikan bahwa Rizky harus menjalani operasi karena mengalami luka serius di kepala akibat benturan benda tumpul. Luka itu menyebabkan pendarahan hebat.

“Kata dokter harus dioperasi, tetapi kami tidak punya biaya,” ucap Yeni sambil menangis.

Beberapa jam kemudian, Rizky dinyatakan meninggal dunia. Jenazah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ulin untuk dilakukan visum luar.

Hasil visum menunjukkan adanya beberapa luka sobek di kepala yang diduga akibat benda tumpul. 

Hal itu menguatkan dugaan bahwa Rizky menjadi korban penganiayaan.

Dimakamkan setelah salat zuhur

Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka. Keluarga berencana memakamkan Rizky pada Selasa siang setelah salat zuhur di alkah keluarga.

Yeni menyebutkan bahwa Rizky bekerja sebagai juru parkir di kawasan Menara Pandang. 

“Bisa dibilang serabutan, serba bisa,” ujarnya.

Ia juga mengakui bahwa Rizky beberapa kali bermasalah. 

“Memang dia kadang minum alkohol. Dia juga pernah diamankan Polsek Banjarmasin Tengah karena membawa sajam,” katanya.

Meski demikian, keluarga berharap polisi dapat segera mengungkap pelaku penganiayaan yang menyebabkan Rizky kehilangan nyawa.

“Kami hanya ingin tahu siapa yang melakukan ini dan berharap pelakunya cepat tertangkap,” ujar Yeni.

Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Reporter : Amrullah 

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama