Lebih dari 1.000 Sekolah di Sumatera Terdampak Banjir, Kemendikdasmen Siapkan Pemulihan Cepat

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat lebih dari 1.000 satuan pendidikan terdampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Foto-Republika


SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat lebih dari 1.000 satuan pendidikan terdampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. 


Hingga Ahad (30/11/2025), terdapat 1.009 sekolah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mengalami gangguan layanan pendidikan akibat bencana tersebut.


Kemendikdasmen menyampaikan bahwa pendataan dilakukan secara intensif untuk memastikan pemulihan dapat berlangsung cepat sehingga proses belajar-mengajar tetap bisa berjalan.


Distribusi Sekolah Terdampak


Di Aceh, terdapat 310 satuan pendidikan yang terdampak, terdiri atas:

57 PAUD

91 SD

55 SMP

65 SMA

34 SMK

1 PKBM/SKB

7 SLB


Adapun di Sumatera Utara tercatat 385 sekolah terdampak, sementara di Sumatera Barat sebanyak 314 sekolah.


Bantuan Darurat Dipersiapkan


Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah bantuan darurat untuk mendukung keberlangsungan pendidikan.


“Kami memiliki persediaan bantuan Kemendikdasmen dalam situasi darurat pemulihan,” ujarnya dilansir Republika, Ahad.


Bantuan yang disiapkan antara lain:

126 unit tenda kelas darurat

10.200 paket perlengkapan belajar

Bantuan peningkatan mutu pembelajaran senilai Rp 25 juta per voucher

Bantuan keuangan darurat satuan pendidikan

20 paket Bantuan Operasional SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana)

Dua paket dukungan psikososial senilai Rp 50 juta per paket


Selain itu, kementerian menyiapkan:

20.000 buku teks,

15.000 buku nonteks, serta

pengadaan tambahan 50.000 buku teks maupun nonteks.


“Keenam adalah program revitalisasi tahun 2026 yang diprioritaskan untuk daerah terdampak bencana,” tambah Mu’ti.


Percepatan Respons Melalui Koordinasi Daerah


Kemendikdasmen juga membentuk grup koordinasi per provinsi untuk memetakan kebutuhan seperti tenda darurat, perlengkapan sekolah, hingga tenaga pendamping bagi siswa. 


Dukungan psikososial menjadi bagian penting untuk membantu pemulihan warga sekolah.


Upaya mitigasi ikut dilakukan di sejumlah wilayah lain yang berpotensi terdampak banjir. 


“Kami sudah melakukan mitigasi dan pemetaan, tidak hanya Aceh dan Sumatera Utara, tetapi juga di beberapa tempat di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ujar Mu’ti.


Sebagai langkah cepat, tenda belajar darurat mulai didirikan di beberapa lokasi yang tidak dapat digunakan untuk pembelajaran.


Anggaran Tanggap Darurat Rp 4 Miliar


Pemerintah juga telah mengalokasikan lebih dari Rp4 miliar untuk tahap pertama tanggap darurat. 


Dana ini diarahkan untuk mempercepat pemulihan aktivitas pendidikan, terutama di wilayah yang mengalami kerusakan paling parah.


Editor : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama