SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Wakil Ketua Umum Koordinator Wilayah (Korwil) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Andi Yuslim Patawari, meninjau Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Belitung, Banjarmasin, Selasa (18/11/2025).
Stasiun ini melayani sekitar 3.000 porsi makanan bergizi per hari untuk lima sekolah di Kecamatan Banjarmasin Barat sejak mulai beroperasi pada 26 Oktober 2025.
Andi mengatakan keberadaan SPPG merupakan bagian dari kontribusi Kadin Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua Umum Anindia Bakrie, dengan dukungan Kadin Kalimantan Selatan yang diketuai Lasmi Sinta Dewi.
“Alhamdulillah, di Kalsel ada 10 SPPG. Ini bagian dari program MBG Gotong Royong Kadin Indonesia untuk mendukung BGN. Kami memiliki MoU dengan BGN dan bekerja sama menghadirkan 1.000 titik di seluruh Indonesia,” kata Andi.
Ia menambahkan, SPPG Banjarmasin menjadi salah satu model percontohan nasional. Dalam kunjungannya, ia meninjau langsung penerapan standar kebersihan dan sanitasi, termasuk penggunaan alat pelindung diri oleh para petugas dapur.
“Kita lihat bagaimana standar sanitasi diterapkan, bagaimana proses memasak dilakukan dengan baik dan sesuai standar. Kadin Indonesia melalui Kadin Kalimantan Selatan siap menerima penunjukan dari BGN untuk mendirikan dapur MBG di berbagai daerah,” ujarnya.
Andi menegaskan komitmen Kadin dalam mendukung program pemerintah pusat, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta sektor lain seperti perumahan dan kesehatan.
“Kadin mendukung asa cita presiden untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke angka 8 persen dan mencetak generasi emas Indonesia. Program MBG ini penting karena menghadirkan kesetaraan, tanpa perbedaan antara anak dari keluarga mampu dan tidak mampu. Mereka makan bersama dengan menu dan fasilitas yang sama,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Perdagangan Kadin Kalsel, H. Aftahudin, mengatakan pihaknya terus berinovasi dalam pengelolaan dapur SPPG dan berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak sekolah, termasuk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Kami berharap Kadin Indonesia dapat memanfaatkan dapur-dapur sekolah di daerah 3T, daerah terpencil yang mungkin belum tersentuh. Kami siap mendukung,” ujarnya.
Menurut Aftahudin, banyak anak di wilayah pelosok sangat membutuhkan intervensi gizi harian.
“Kita berusaha memberikan makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak di pelosok. Ini bentuk dukungan terhadap program Pak Prabowo dan Gibran. Semoga generasi emas Indonesia ke depan tidak ada lagi yang kekurangan gizi,” tuturnya.
Editor : Muhammad Robby

