Jet Pribadi Jatuh di Turki, Panglima Militer Libya Tewas Bersama Pejabat Senior

Foto-Dok/CNN Indonesia

SUARAMILENIAL.ID
, JAKARTA
— Tragedi udara menewaskan Panglima Militer Libya, Letnan Jenderal Mohammed Al Haddad, bersama empat pejabat militer senior lainnya. Mereka tewas setelah jet pribadi jenis Falcon 50 yang ditumpangi jatuh tak lama usai lepas landas dari Ankara, Turki, Selasa (23/12/2025) malam waktu setempat.

Kementerian Dalam Negeri Turki menyebutkan reruntuhan pesawat ditemukan di distrik Haymana, sekitar 74 kilometer dari Ankara. Selain lima pejabat militer Libya, tiga awak pesawat juga dilaporkan meninggal dunia dalam insiden nahas tersebut.

Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengonfirmasi bahwa pesawat sempat menghilang dari radar setelah lepas landas dari Bandara Esenboga pada pukul 17.10 GMT. Kontak dengan pesawat dilaporkan terputus sekitar 42 menit kemudian.

Sebelum jatuh, pesawat disebut sempat mengirimkan permintaan pendaratan darurat akibat gangguan teknis. Seorang pejabat senior Turki mengungkapkan bahwa kegagalan sistem kelistrikan terjadi sekitar 16 menit setelah lepas landas.

Perdana Menteri Libya Abdulhamid Dbeibah turut mengonfirmasi kabar duka tersebut melalui unggahan di media sosial.

“Dengan duka yang mendalam dan kesedihan yang besar, kami menerima kabar wafatnya Kepala Staf Umum Angkatan Darat Libya, Letnan Jenderal Mohammed Al Haddad,” tulis Dbeibah.

Sebelum insiden, Haddad diketahui menghadiri pertemuan resmi di Ankara bersama Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler dan mitranya Selcuk Bayraktaroglu, sebelum bertolak kembali ke Tripoli.

Kepala Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki, Burhanettin Duran, menyatakan bahwa seluruh penumpang telah melaporkan kondisi darurat kepada pusat pengendali lalu lintas udara sebelum komunikasi benar-benar terputus.

Sementara itu, Kejaksaan Agung Ankara telah membuka penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Sejumlah media Turki menayangkan rekaman cahaya ledakan di langit tak jauh dari lokasi sinyal terakhir pesawat.

Seorang warga Haymana, Burhan Cicek, mengaku mendengar suara ledakan keras saat kejadian.

“Saya mendengar suara ledakan besar, seperti bom,” ujarnya.

Selain Haddad, penumpang lain yang turut menjadi korban di antaranya Mohammed Al Assawi (penasihat), Mayor Jenderal Al Fitouri Ghraibil, Mayor Jenderal Mohammed Jumaa, serta pengawal mereka Mohammed Al Mahjoub.

Mohammed Al Haddad menjabat sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Darat Libya sejak Agustus 2020, setelah diangkat oleh Perdana Menteri Libya saat itu, Fayez Al Sarraj. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam sekaligus membuka babak baru ketidakpastian di tubuh militer Libya.

Sumber : CNN Indonesia

Lebih baru Lebih lama