Prabowo Sepakat dengan Gagasan Pendidikan Anies: Beliau Mantan Menteri!

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Foto-CNN Indonesia

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengaku banyak sepakat dengan gagasan Anies Baswedan terkait pendidikan. 

Prabowo memaklumi latar belakang Anies Baswedan yang pernah menjabat sebagai menteri pendidikan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Awalnya Anies bicara pendidik menjadi kunci untuk mendidik anak-anak Indonesia. 

Ia menilai pemerintah bertanggungjawab atas kesejahteraan para pendidik.

"Pendidik menjadi kuncinya, kita ingin pendidik bisa mendidik anak-anak kita, karena itu kita harus bertanggungjawab dengan penuh dengan kesejahteraan pendidiknya, agar dia bisa konsentrasi mendidik anak-anak kita. Prinsip itu harus dipegang oleh seluruh penanggung jawab kebijakan di seluruh Indonesia," ucap Anies saat debat kelima Pilpres 2024 di JCC, Jakarta, Minggu (4/2).

Anies lantas membicarakan persoalan yang dihadapi para pendidik. 

Di antaranya soal puluhan ribu guru honorer belum diangkat menjadi PPPK hingga sertifikasi guru.

"Ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat menjadi PPPK, ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi, lalu beban administrasi," katanya.

Prabowo lantas diberi kesempatan untuk merespons pernyataan Anies Baswedan. 

Prabowo mengaku setuju dengan Anies Baswedan.

"Secara garis besar ya, secara objektif saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik, bagus, relevan, saya banyak setuju dengan jawaban tersebut. Mungkin maklum beliau mantan Menteri Pendidikan begitu," bebernya.

"Siap bapak," timpal Anies.

Prabowo pun mengelaborasi pendapatnya. Ia menambahkan bahwa perlunya mengaudit sistem pendidikan di Indonesia.

"Tapi nggak, saya sangat sependapat, saya hanya mau menambahkan, bahwa kita harus mengaudit, mengkaji, sekarang sistem kita ini baik atau tidak," jelasnya.

"Karena banyak sekali kebocoran-kebocoran dalam alokasi dana yang diturunkan sampai ke tingkat kabupaten dan sebagainya, ini menyangkut memang masalah mental dan budaya banyak pejabat pejabat kita, kita harus koreksi diri, kita harus audit, di mana masalah sistemik yang kurang baik harus kita perbaiki, kita harus berani memperbaiki sistem yang kurang baik," lanjut dia. (sb)


Lebih baru Lebih lama