Hasnur dan Acil Odah Bakal Maju Pilgub Kalsel 2024, Golkar Pilih Siapa?

Hasnuryadi Sulaiman dan Raudatul Jannah. Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Hasnuryadi Sulaiman dan Raudatul Jannah santer dikabarkan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Selatan (Kalsel) 2024. 

Meskipun keduanya berada di lingkaran Partai Golkar, namun Hasnur dan Acil Odah tak menutup kemungkinan berseberangan pada Pilgub Kalsel 2024. 


Bagaimana tidak, Hasnur yang merupakan anggota DPR RI fraksi Partai Golkar disebut bakal mendampingi H Muhidin pada kontestasi politik lima tahunan itu.


Di sisi lain, Acil Odah yang juga istri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berkeinginan maju pada Pilgub Kalsel 2024. 


Lantas, ke mana partai berlogo Pohon Beringin tersebut menentukan pilihannya? 


Pengamat Politik dan Kebijakan Publik FISIP ULM, Samahuddin Muharam mengatakan sebagai partai pemenang, Golkar dipastikan mengusung kader yang siap bertarung di Pilgub Kalsel 2024. 


“Tentu pilihan itu akan terbangun mekanisme di internal partai. Misalnya penentuan pilihan melalui mekanisme survei,” ucap Samahuddin kepada SUARAMILENIAL.ID, Sabtu (27/4) kemarin.


Ia menyoroti keputusan Hasnur yang kepincut menjadi calon wakil gubernur, pendamping Muhidin. 


“Tentu saja Golkar akan berpikir ulang untuk melibatkan Hasnur dalam pencalonan sebagai cagub. Kecuali kalau Hasnur bersiap menjadi cagub ketika diminta Golkar,” katanya.


Beda halnya dengan Acil Odah, kata Samahuddin. 


Menurutnya, peluang Acil Odah diusung Golkar sangatlah besar. 


Pasalnya, istri Paman Birin itu juga dianggap bagian dari partai besutan Erlangga Hartarto tersebut.


“Saya kira peluangnya besar untuk menjadi cagub, karena di internal Golkar hari ini pasca Paman Birin hanya Hasnur yang dianggap representase diusung Golkar. Memang ada kader lain seperti Bambang dan Gusti Iskandar, hanya saja beliau mau atau tidak, mengingat harus mundur sebagai anggota DPR RI dan DPRD. Sehingga peluang Acil Odah besar untuk diusung Golkar, mengingat Acil Odah adalah bagian dari Golkar,” tegasnya. 


Kendati demikian, jelas dia, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Mengingat tahapan penetapan bakal calon masih beberapa bulan lagi.


“Saya pikir Golkar sebagai pemenang bisa saja mengusung keduanya sebagai cagub dan cawagub. Tinggal melihat hasil survei siapa yang tinggi,” ujarnya.


“Di mana tertinggi menjadi cagub dan di bawahnya menjadi cawagub,” pungkasnya.


Reporter : Tim Redaksi

Editor     : Muhammad Robby 

Lebih baru Lebih lama