Ngadu ke YLKI, Warga Citraland Keluhkan IPL yang Diduga Tak Transparan

Kompleks elite Citraland Banjarmasin. Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Sejumlah warga Citraland Banjarmasin mengadu ke Yayasan Perlindungan Konsumen Intan Kalimantan. 


Mereka mengeluhkan penggunaan iuaran pengelolaan lingkungan (IPL) yang diduga tak transparan.


Keempat warga tersebut yakni H Hapidzin, H Achmad Murjani, Hj Yuyus Yusliani dan H Sagenah. 


Mereka keberatan dengan kebijakan baru dari City Management Citraland Banjarmasin terkait tarif IPL tahun 2024 yang naik Rp50 ribu.


Hapidzin mengatakan kenaikan tarif itu dilakukan sepihak oleh management Citraland dan tidak melibatkan warga.


“Kami sebagai warga meminta kepada pihak management harus memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait kenaikan IPL itu nantinya kepada kami, melalui YLK Intan Kalimantan,” ucap Hapidzin, belum lama tadi. 


Menurut Hapidzin, kenaikan tarif Rp50 ribu itu tidak keberatan, tapi selama ini pertanggungjawabannya yang tidak transparan. 


“Padahal kami setiap bulan sudah bayar Rp300 ribu lebih, tapi masih banyak fasilitas lingkungan yang rusak dan tidak diperhatikan, seperti bak sampah, lampu penerangan dan lain-lain,” katanya.


Sementara itu, Ketua YLK Intan Kalimantan, H Fauzan Ramon membenarkan ada surat masuk ke yayasannya atas nama warga Citraland. 


“Ada empat orang warga Citraland yang menandatangani surat itu, dan Insya Allah surat itu akan segera saya tindak lanjuti,” imbuhnya.


Dikonfirmasi, pengurus management Citraland Banjarmasin, Sigit mengatakan terbuka dengan warga dan tidak akan lari. 


“Itu ada pertanggungjawabannya, bahkan gaji saya satu rupiah pun tidak ada dari pungutan IPL,” pungkasnya.


Reporter : Tim Redaksi

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama