Polisi Ungkap Kronologis Siswa SMA di Banjarbaru Nekat Akhiri Hidup

Polisi mengungkap kronologis penemuan mayat siswa SMA berinisial IQZ (16) di Jalan Dahlia Raya I, Kompleks Benawa Indah Lestari, Kelurahan Sei Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan pada Selasa (4/2) sekitar pukul 17.53 Wita. Foto-Dok Polsek Banjarbaru Utara

SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU – Polisi mengungkap kronologis penemuan mayat siswa SMA berinisial IQZ (16) di Jalan Dahlia Raya I, Kompleks Benawa Indah Lestari, Kelurahan Sei Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan pada Selasa (4/2) sekitar pukul 17.53 Wita.


Tewasnya remaja malang itu diduga karena gantung diri.


Kapolsek Banjarbaru Utara, Kompol Heru Setiawan mengungkapkan, kejadian ini pertama kali diketahui ibu korban, Sutrawaty (52) yang baru pulang dari dokter gigi sekitar pukul 17.30 Wita.


Setiba di rumah, ia mendapati pintu dalam keadaan terkunci dari dalam.


Karena tak dapat respons setelah memanggil korban, sang ibu memutuskan untuk mendobrak pintu. 


Saat mencari anaknya, ia menemukan korban dalam keadaan tergantung di dapur dengan seutas tali nilon berwarna biru.

“Ibu korban yang panik langsung meminta bantuan kepada tetangganya, Hamdan Juliyanus Bere (23), seorang mahasiswa yang kebetulan berada di lokasi kejadian. Keduanya kemudian menurunkan korban dan meminta pertolongan warga untuk menghubungi ambulans,” ucap Kompol Heru Setiawan, Selasa (4/2) malam.

Ketika diperiksa oleh warga, korban dinyatakan telah meninggal dunia, dan kejadian ini segera dilaporkan ke pihak kepolisian.


Baca Juga:

Siswa SMA di Banjarbaru Tewas Tergantung, Begini Keterangan Polisi


Pihak kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan beberapa barang bukti.


Di antaranya korban mengenakan kaus biru lengan pendek dan celana jeans biru tua, terdapat lebam di leher korban yang diduga bekas jeratan tali, sebuah kursi besi berwarna hitam ditemukan di dekat korban, dan empat kursi plastik bertumpuk ditemukan di atas meja makan.


Kemudian tali nilon dengan diameter 0,5 cm tergantung di rangka plafon dapur, ponsel korban ditemukan di bawah kursi plastik, serta percakapan WhatsApp antara korban dan temannya menunjukkan bahwa korban mengalami gangguan kesehatan mental dan sempat mencoba mengakhiri hidup sebelumnya.


Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan bukti yang ditemukan, korban diketahui telah mengalami gangguan kesehatan mental selama dua tahun terakhir dan rutin menjalani perawatan di rumah sakit.


Selain itu, korban yang merupakan siswi SMA itu juga mengalami tekanan di sekolah. 


Ia merupakan panitia dalam perayaan ulang tahun sekolah dan baru saja terlibat konflik dengan seniornya dalam pertandingan futsal beberapa hari sebelumnya.


Ketua OSIS sekolah korban, Khaliza Gistia (16) menuturkan bahwa korban terlihat tertekan setelah insiden tersebut. 


Bahkan sebelum kejadian, korban sempat membeli tali nilon secara online, yang belakangan diketahui digunakan dalam insiden ini.


Dari hasil olah TKP, pemeriksaan saksi dan visum dokter di RS Idaman Banjarbaru, pihak kepolisian menyimpulkan kejadian ini merupakan tindakan bunuh diri dan tidak ditemukan indikasi tindak pidana.


Jenazah korban telah dimandikan dan dikafani sebelum dibawa keluarganya untuk dimakamkan di Kandangan. 


Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami tekanan psikologis.


Reporter : Nurul Mufidah

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama