 |
| Ramadan jadi momen terpadat kegiatan dakwah Umi Pipik. Ibunda Abidzar Al-Ghifari itu pindah dari satu lokasi ke lokasi lain untuk mengisi kajian. Foto-net |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Ramadan jadi momen terpadat kegiatan dakwah Umi Pipik. Ibunda Abidzar Al-Ghifari itu pindah dari satu lokasi ke lokasi lain untuk mengisi kajian.
Dia akui kegiatan dalam sehari cukup menguras tenaga, namun pemilik nama asli Pipik Dian Irawati itu sangat menikmatinya.
"Ya, kalau mengisi kajian setiap hari. Hanya saja bedanya kalau Ramadan lebih terasa. Apalagi kalau sehari bisa tiga tempat, itu sangat terasa sekali. Tapi alhamdulillah, tadi baru mengisi di sini. Paginya mengisi dulu, terus baru ke sini," ungkap Umi Pipik dikutip dari detik.com, Senin (10/3).
Meski sibuk, Umi Pipik selalu berusaha menghabiskan waktu berbuka puasa bersama keluarga. Sehingga ia hanya menerima jadwal kajian di pagi hingga siang hari.
Baca Juga: Bisa Nikmati Waktu Bareng Keluarga di Ramadan, Davina Karamoy Bersyukur
"Sore saya sama anak-anak. Kecuali yang di luar kota.. Tapi kalau hari-hari biasa, kalau tidak kajian pagi, ya habis ashar. Tapi tidak buka puasa di tempat, langsung pulang. Anak-anak di rumah kalau tidak ada uminya buka puasa bagaimana," ujarnya dengan senyum.
Perempuan 47 tahun itu juga tetap meluangkan waktu untuk beribadah bersama keluarga. Ia juga lebih memilih tarawih di rumah karena saat ini sudah bercadar.
"Alhamdulillah, bisa tarawih bareng. Saya kan biasanya di rumah, karena kan saya pakai cadar, jadi agak susah kalau tarawih di masjid. Kan repot kalau harus buka, jadi saya tarawih sama anak-anak aja," pungkasnya.
Editor: Rizky Permatasari
