SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN — Musim kemarau mulai terasa, dan Pemkot Banjarmasin gak mau ambil risiko. Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, menegaskan kesiapan pemerintahannya untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2025.
Senin (27/5), Wali Kota Yamin bersama jajaran Polresta Banjarmasin menggelar apel siaga penanggulangan karhutla sebagai bentuk langkah awal menghadapi musim panas yang mulai mengintai.
“Kita gak bisa nunggu sampai langit diselimuti asap dan anak-anak sesak napas dulu baru bertindak. Pencegahan harus jadi prioritas!” tegas Yamin.
Kolaborasi dan Aksi Nyata
Menurut Yamin, seluruh sumber daya kota siap digerakkan. Dari instansi pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat diajak terlibat aktif dalam langkah pencegahan, bukan sekadar respons setelah kebakaran terjadi.
Meski Banjarmasin bukan kota berhutan luas, tapi dampak asap dari Kabupaten Barito Kuala dan Banjar tetap bisa bikin kualitas udara turun drastis. Karena itu, Yamin juga mendorong penanganan lintas wilayah.
“Kami gak mau Banjarmasin tiap tahun jadi korban bencana yang sebenarnya bisa dicegah. Ini soal keberanian ambil langkah sebelum terlambat,” katanya.
Kapolresta: Ini Soal Nyawa, Bukan Sekadar Api
Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Cuncun Kurniadi, juga menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif.
Bersama TNI, BPBD, relawan, dan pemadam kebakaran, Cuncun menyebut penanganan karhutla harus lebih dari sekadar pemadaman.
“Karhutla bukan cuma soal api. Ini soal nyawa, kualitas udara, dan masa depan anak-anak kita,” ujarnya serius.
Dengan mayoritas wilayah Kalsel terdiri dari lahan gambut yang gampang terbakar, Cuncun menekankan pentingnya deteksi dini, patroli rutin, edukasi publik, dan penegakan hukum tegas terhadap pembakar lahan.
“Kalau kita masih berpikir ini insiden musiman, ya kita akan jadi penonton bencana yang sebenarnya kita biarkan sendiri,” tutupnya.
Editor : Rizky Permatasari