![]() |
Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Jahrian, tertarik dengan konsep Koperasi Merah Putih dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Foto-Dok DPRD Kalsel |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Koperasi bukan cuma soal simpan pinjam, tapi bisa jadi kekuatan ekonomi rakyat yang powerful.
Itulah yang bikin Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Jahrian, tertarik dengan konsep Koperasi Merah Putih dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Dalam kunjungan studi komparasi ke kantor LPDB KUMKM di Jakarta, Selasa (27/5), H. Jahrian menyebut model Koperasi Merah Putih ini layak jadi inspirasi pengembangan koperasi produktif di Kalsel.
Ia berharap koperasi model ini bisa diadopsi hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Pendekatannya terintegrasi dan orientasinya jelas ke pasar. Cocok banget untuk ngangkat daya saing UMKM lokal kita,” ujar Jahrian.
Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Umum dan Hukum LPDB, Oetje Koesoema Prasetia, yang memaparkan konsep Koperasi Merah Putih secara mendalam.
Menurutnya, koperasi ini dirancang sebagai agregator nasional untuk menyerap produk-produk UMKM dari seluruh penjuru Indonesia, lengkap dengan akses pembiayaan dan distribusi modern.
“Bukan koperasi zaman dulu yang cuma ngurus pinjaman. Ini mitra strategis UMKM buat pengembangan produk, marketing, sampai ekspor,” jelas Oetje.
Lebih dari itu, Koperasi Merah Putih digadang-gadang jadi contoh koperasi modern yang menyatukan kekuatan ekonomi rakyat secara terorganisir dan masif, selaras dengan semangat kemandirian dan pemberdayaan.
Komisi II DPRD Kalsel sendiri bakal mendorong agar ide koperasi ala Merah Putih ini bisa direalisasikan secara nyata di Kalsel.
Targetnya? Supaya tiap desa dan kelurahan punya koperasi produktif yang bukan cuma survive, tapi juga naik kelas.
Editor : Muhammad Robby