Momentum Hari Buruh, PLN UPT Palangkaraya Tingkatkan Kompetensi Petugas Ground Patrol

 

Simulasi dan praktik langsung di lapangan mengenai teknik inspeksi menara transmisi dan identifikasi potensi bahaya oleh tim Ground Patrol. Dalam kegiatan ini, para petugas juga diajarkan cara menggunakan alat pendukung dan aplikasi digital untuk pelaporan kondisi aset.

SUARAMILENIAL.ID, PALANGKARAYA – Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Palangkaraya menggelar kegiatan Capacity Building bagi Petugas Ground Patrol (PGP) pada 14–16 Mei 2025. 

Kegiatan yang berlangsung di Kantor UPT Palangkaraya ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis dan soft skill para petugas yang menjadi garda terdepan dalam menjaga keandalan jaringan transmisi listrik di wilayah Kalimantan Tengah.

General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menekankan bahwa Hari Buruh menjadi momen reflektif untuk menghargai peran strategis para petugas lapangan PLN yang berkontribusi langsung terhadap keberlangsungan sistem ketenagalistrikan.

“Petugas Ground Patrol bukan sekadar pengawas jalur, mereka adalah penjaga keandalan sistem transmisi. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman menyeluruh, tidak hanya teknis tetapi juga kemampuan sosial dalam berinteraksi dengan masyarakat,” ujar Riko.

Menurut Riko, kegiatan ini sejalan dengan upaya PLN dalam memperkuat budaya kerja profesional, aman, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. 

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan menjaga pasokan listrik sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia di lapangan.

Selama tiga hari, para PGP mengikuti pelatihan intensif mengenai ketentuan teknis Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV, sesuai dengan SNI 04-6918-2002 dan Permen ESDM No. 13 Tahun 2021. Beberapa ketentuan jarak bebas minimum yang dipelajari meliputi:

Lapangan terbuka: 8,5 meter

Bangunan dan jembatan: 5,0 meter

Jalan raya dan rel kereta api: 9,5 meter

Tanaman, hutan, perkebunan: 5,0 meter

Lapangan umum: 13,5 meter

Dengan bekal ini, PGP diharapkan mampu menjalankan tugas inspeksi dengan akurat, melakukan validasi data, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga Ruang Bebas SUTT dari gangguan eksternal.

Manager UPT Palangkaraya, Bayu Putra Andrianto, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas layanan kelistrikan.

“Ruang Bebas SUTT bukan sekadar area terbuka. Itu adalah zona vital yang harus steril dari segala bentuk gangguan. Kompetensi PGP adalah kunci untuk menjaga keandalan listrik yang menopang aktivitas masyarakat dan perekonomian daerah,” jelas Bayu.

Selain aspek teknis, pelatihan ini juga memperkuat kemampuan komunikasi para PGP dalam menjalin sinergi dengan stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga masyarakat di sekitar jalur transmisi. Hal ini penting dalam mendukung program strategis PLN yaitu “Zero ROW Kritis”, yakni upaya sistematis untuk menghilangkan potensi gangguan di jalur transmisi akibat aktivitas manusia maupun faktor alam.

“Kami ingin membentuk petugas yang tidak hanya sigap secara teknis, tapi juga adaptif dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan keselamatan kepada masyarakat,” ujar Riko. Dengan penguatan kapasitas ini, PLN UPT Palangkaraya berharap keandalan sistem transmisi di Kalimantan Tengah dapat semakin terjaga, terutama menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan dinamika pertumbuhan wilayah. Selain itu, kegiatan ini menjadi refleksi nyata bahwa Hari Buruh dapat dijadikan momentum untuk memperkuat sinergi antara perusahaan dan pekerja demi layanan kelistrikan yang lebih baik. “Semangat Hari Buruh mengingatkan kita bahwa pekerja bukan sekadar pelaksana, tetapi mitra strategis dalam pembangunan bangsa. PLN akan terus mendukung pengembangan SDM agar dapat bekerja secara profesional dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tutup Riko. (*)

Lebih baru Lebih lama