5 Tips Semangat Jalani Awal Pekan untuk Milenial dan Gen Z

Ilustrasi semangat awal pekan. Foto-net

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Senin sering kali dianggap sebagai momok, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z yang akrab dengan ritme kerja fleksibel, deadline, dan tekanan produktivitas tinggi. 

Namun, mengawali pekan dengan semangat bukan hal mustahil. 

Berikut lima langkah praktis yang bisa membantu mengusir Monday blues dan membuat Anda lebih siap menyongsong minggu yang baru.

1. Rencanakan Hari Minggu Malam

Menurut sejumlah psikolog, kunci semangat hari Senin justru dimulai dari malam sebelumnya. Menyiapkan pakaian, menyusun to-do list, atau sekadar merapikan meja kerja bisa membantu menciptakan suasana mental yang lebih tenang.

“Pola pikir positif terbentuk dari rasa siap. Perencanaan kecil bisa memberi efek besar,” kata psikolog klinis, Intan Kusuma, saat dihubungi Tempo, Minggu, 8 Juni 2025.

2. Hindari ‘Doomscrolling’ Pagi Hari

Kebiasaan membuka media sosial begitu bangun tidur dapat menurunkan suasana hati. Peneliti dari University of Pennsylvania bahkan menyebut doomscrolling sebagai salah satu pemicu stres pagi hari, terutama bagi kelompok usia produktif.

Alih-alih bermain ponsel, cobalah awali pagi dengan aktivitas ringan seperti peregangan, journaling, atau membuat sarapan sendiri.

3. Dengarkan Musik Favorit

Musik terbukti meningkatkan mood dan konsentrasi. Playlist bertempo cepat atau penuh energi bisa jadi teman setia dalam perjalanan ke kantor atau kampus. Milenial dan Gen Z yang tumbuh dalam era digital juga bisa memanfaatkan platform seperti Spotify atau YouTube untuk memilih playlist bertema “Monday Motivation”.

4. Fokus pada Satu Target Ringan

Memulai pekan dengan target kecil yang realistis akan memberi rasa pencapaian. Misalnya, menyelesaikan satu laporan, menata file kerja, atau sekadar membalas e-mail yang tertunda. "Progress kecil adalah bahan bakar untuk semangat yang lebih besar," ujar Intan.

5. Rayakan Kemajuan Kecil

Bagi banyak orang muda, tekanan untuk ‘selalu produktif’ justru jadi beban tersendiri. Karena itu, penting untuk memberi apresiasi pada diri sendiri atas pencapaian sekecil apa pun. Membeli kopi favorit, berbincang dengan teman dekat, atau sekadar beristirahat lima menit tanpa rasa bersalah bisa jadi bentuk penghargaan personal yang bermakna.

Editor : Rizky Permatasari

Lebih baru Lebih lama