SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Kabar membanggakan datang dari Kalimantan Selatan!
Geopark Meratus kini resmi menyandang status sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
Sertifikatnya pun diterima langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, dalam seremoni resmi di markas besar UNESCO, Paris, Prancis, pada Senin (2/6).
Gubernur Muhidin hadir didampingi Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar, serta jajaran Pemprov Kalsel.
Penyerahan sertifikat ini ditandatangani langsung oleh Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.
Sertifikat ini bukan cuma simbolis, tapi jadi tanda pengakuan dunia atas kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Kalimantan Selatan, khususnya Pegunungan Meratus.
“Hari ini kami menerima sertifikat Geopark Meratus bersama 15 negara lainnya. Indonesia tahun ini membawa pulang dua pengakuan UNESCO: Geopark Kebumen dan Geopark Meratus,” ungkap H. Muhidin.
Gubernur Muhidin menyebut ini baru awal dari perjalanan panjang. Masih banyak PR yang harus dikerjakan Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) agar pengelolaan kawasan ini terus berkembang dan mendunia.
Promosi Wisata Kalsel ke Dunia
Dalam kesempatan tersebut, H. Muhidin juga berdiskusi dengan Dubes Oemar soal pentingnya memperkenalkan Geopark Meratus ke dunia internasional.
“Geopark Meratus harus jadi tuan rumah, dan kita harus berani tampil untuk promosikan kawasan wisata kita,” katanya semangat.
Sementara itu, Hanifah Dwi Nirwana, Ketua Harian Geopark Meratus, juga mempresentasikan berbagai kekayaan Kalsel, mulai dari Rumah Adat Banjar, Pasar Terapung, Pegunungan Meratus, hingga potensi ekologis dan geologis yang luar biasa.
Tak ketinggalan, Gubernur juga membawa serta produk-produk lokal seperti Kopi Aranio, kayu manis, dan jajanan khas Banua yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Geopark Meratus, Surga Alam dan Budaya
Geopark Meratus diakui UNESCO bukan tanpa alasan.
Kawasan ini memiliki 54 situs unggulan yang dibagi dalam empat rute utama: Barat, Utara, Selatan, dan Timur.
Setiap rute menawarkan tema dan kekayaan yang unik. Misalnya, Rute Utara bertema “Mengikuti Suara Angin Menuju Keajaiban Dayak Meratus” dan menampilkan situs seperti Gunung Api Purba Bawah Laut, Pulau Pinus, hingga Desa Belangian yang eksotis.
Sementara Rute Selatan bertema “Kilau Perjalanan dari Hutan Hujan Tropis Menuju Intan”, yang mengajak pengunjung menjelajahi hutan tropis, kampung jamu tradisional, hingga pusat konservasi satwa endemik.
Editor : Muhammad Robby