![]() |
Konsumsi berlebih daging merah dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah naik, hingga gangguan pencernaan. Foto-Istimewa |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Perayaan Idul Adha identik dengan konsumsi daging sapi kurban yang melimpah.
Namun, konsumsi berlebih daging merah dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah naik, hingga gangguan pencernaan.
Dokter dan ahli gizi menyarankan masyarakat untuk menyeimbangkan konsumsi daging dengan makanan penetral yang kaya serat dan antioksidan.
“Daging sapi tinggi protein dan lemak jenuh. Jika tidak diimbangi dengan serat dan cairan yang cukup, bisa menimbulkan sembelit hingga risiko penyakit metabolik,” kata Dr. Sarah Pramita, SpGK, ahli gizi klinik dari Jakarta Medical Center dilansir tempo, Kamis, 6 Juni 2025.
Berikut beberapa jenis makanan yang disarankan untuk membantu menetralkan tubuh setelah makan daging sapi:
Sayuran Hijau
Sayuran seperti bayam, kangkung, dan brokoli mengandung serat tinggi dan klorofil yang membantu detoksifikasi hati. Kandungan antioksidan di dalamnya juga mampu mengurangi dampak radikal bebas dari proses pemasakan daging yang menggunakan suhu tinggi.
Buah-buahan Berserat
Pepaya, nanas, dan apel dikenal dapat melancarkan pencernaan. Enzim bromelain dalam nanas, misalnya, membantu memecah protein dan mengurangi rasa begah setelah makan daging.
Jeruk Nipis atau Lemon
Kandungan vitamin C dan sifat alkalin dalam jeruk nipis mampu menyeimbangkan kadar asam dalam tubuh.
Perasan lemon juga kerap ditambahkan dalam minuman hangat sebagai metode tradisional untuk menetralisir lemak.
Teh Hijau
Minuman ini mengandung katekin yang membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Minum teh hijau tanpa gula setelah makan daging dapat membantu proses metabolisme.
Air Putih
Tak kalah penting, air putih membantu ginjal membuang zat sisa hasil metabolisme protein dalam daging. Disarankan mengonsumsi minimal dua liter air setiap hari, terutama setelah makan berat.
Dr. Sarah menekankan pentingnya pola makan seimbang selama Idul Adha.
“Tidak perlu menghindari daging, tapi harus dikombinasikan dengan asupan lain yang menyehatkan tubuh. Cara memasak juga penting, usahakan mengurangi santan dan minyak,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan RI juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam mengolah dan mengonsumsi daging kurban.
Dalam situs resminya, Kemenkes menyarankan pemilihan metode memasak sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang tanpa banyak lemak tambahan.
Dengan konsumsi yang bijak dan seimbang, masyarakat dapat menikmati sajian daging kurban tanpa khawatir terhadap risiko kesehatan.
Editor : Rizky Permatasari