Masih Bolehkah Bermain Sepak Bola di Usia 30 Tahun ke Atas?

Sepak bola. Foto-Ilustrasi

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Berlari, menggiring bola, dan mencetak gol di lapangan hijau mungkin terdengar seperti aktivitas khas anak muda. 


Namun, tak sedikit orang yang tetap mengenakan sepatu bola dan turun ke lapangan meski usia sudah melewati angka 30.


Pertanyaannya, masihkah bermain sepak bola aman dan dianjurkan bagi mereka yang telah memasuki usia kepala tiga?


Secara umum, usia 30 tahun ke atas bukanlah penghalang untuk bermain sepak bola, selama tubuh masih dalam kondisi bugar dan sehat. 


Justru di usia ini, olahraga tetap penting untuk menjaga fungsi jantung, massa otot, dan kesehatan sendi. 


Sepak bola, sebagai olahraga yang melibatkan banyak gerakan tubuh dan kerja sama tim, dapat menjadi pilihan menarik untuk tetap aktif.


Namun, pendekatan yang diambil tentu berbeda dibandingkan saat bermain di usia 20-an. Intensitas permainan perlu disesuaikan. 


Waktu pemanasan harus lebih panjang, dan risiko cedera seperti kram otot, keseleo, hingga nyeri lutut perlu diantisipasi. 


Banyak pemain di usia 30-an yang beralih ke permainan futsal atau sepak bola mini dengan durasi pendek sebagai alternatif.


Frekuensi juga menjadi kunci. Bermain sepak bola satu hingga dua kali seminggu cukup untuk menjaga kebugaran tanpa membebani tubuh. 


Disarankan pula untuk mengimbangi dengan latihan kekuatan, peregangan, dan istirahat yang cukup.


Selain manfaat fisik, bermain sepak bola di usia dewasa juga memberi ruang untuk menjaga relasi sosial dan melepas stres. 


Tak sedikit komunitas sepak bola khusus dewasa yang kini bermunculan, baik di lingkungan perkantoran maupun di kawasan permukiman.


Dengan pengaturan yang tepat, sepak bola tetap menjadi olahraga yang menyenangkan dan bermanfaat—bahkan setelah usia 30 tahun. 


Yang penting bukan lagi soal menang atau kalah, tetapi bagaimana tubuh terus bergerak, dan semangat tetap menyala di atas lapangan.


Editor : Rizky Permatasari

Lebih baru Lebih lama