![]() |
Nikel kian memainkan peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Foto-Istimewa |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Nikel kian memainkan peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Sebagai salah satu produsen terbesar di dunia, Indonesia memanfaatkan logam ini untuk mendorong hilirisasi industri dan memperkuat posisi dalam rantai pasok global.
Nikel merupakan bahan baku utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baja tahan karat.
Permintaan global terhadap produk berbasis nikel terus meningkat, seiring tren transisi energi bersih dan elektrifikasi transportasi.
Pemerintah memacu pembangunan smelter guna mengolah nikel di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Langkah ini berhasil mendongkrak nilai tambah industri dan mendorong pertumbuhan ekspor produk olahan, terutama besi dan baja.
Komoditas ini menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam ekspor nonmigas, sekaligus berperan penting dalam menjaga neraca perdagangan tetap surplus.
Industri nikel juga menciptakan lapangan kerja baru dan menarik investasi besar dari dalam maupun luar negeri.
Namun, pesatnya ekspansi industri nikel juga menimbulkan tantangan.
Isu lingkungan, tata kelola lahan, dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya menjadi sorotan.
Pengawasan dan regulasi yang ketat diperlukan agar dampak negatif bisa ditekan dan manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata.
Dengan pengelolaan yang bijak dan berkelanjutan, nikel berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi baru Indonesia di tengah pergeseran global menuju energi hijau.
Editor : Muhammad Robby