![]() |
Kepala BNN Kota Banjarmasin, Komisaris Besar Polisi Wuryantono bersama Sekdakot Banjarmasin Ikhsan Budiman. Foto-Amrullah/ SUARAMILENIAL |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarmasin memperkuat langkah pencegahan dan rehabilitasi dalam upaya menekan peredaran serta penyalahgunaan narkotika yang masih marak di wilayah tersebut.
Jenis narkotika yang paling banyak disalahgunakan masih didominasi oleh sabu-sabu dan lem fox.
Kepala BNN Kota Banjarmasin, Komisaris Besar Polisi Wuryantono, mengatakan berbagai strategi preventif telah digulirkan, termasuk sosialisasi tatap muka di lingkungan instansi pemerintahan dan pendidikan, serta deteksi dini melalui tes urine.
“Upaya ini juga kami perluas melalui pendekatan kreatif, seperti podcast yang kami gelar di SMKN 2 Banjarmasin untuk menyasar generasi muda,” ujar Wuryantono di sela peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 di Halaman Balai Kota Banjarmasin, Kamis malam, 26 Juni 2025.
Sebagai bagian dari strategi berbasis komunitas, BNN juga membentuk penggiat anti-narkoba dan agen pemulihan di Kelurahan Sungai Lulut, yang tahun ini ditetapkan sebagai Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) oleh Wali Kota Banjarmasin.
“Mereka bertugas mendampingi dan mendorong masyarakat yang terdampak penyalahgunaan narkotika agar bersedia menjalani rehabilitasi di Klinik Pratama BNN,” kata Wuryantono.
BNN mencatat, pada 2023 terdapat 56 klien rehabilitasi, sementara pada 2024 angkanya naik menjadi 59 orang.
Hingga pertengahan 2025, tercatat sudah ada sembilan orang yang menjalani rehabilitasi.
“Mayoritas klien merupakan golongan dewasa, meski ada juga yang berusia 16 hingga 19 tahun,” ucapnya.
BNN berharap angka tersebut tidak kembali meningkat hingga akhir tahun ini.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, mengapresiasi kinerja BNN yang dinilainya efektif dan berdampak luas bagi masyarakat.
Ia menilai sinergi antara BNN dan pemerintah kota telah berjalan baik, terutama dalam pencegahan di lingkungan aparatur sipil negara (ASN).
“Salah satu bentuk kolaborasi konkret adalah pembentukan Kelurahan Bersinar di Sungai Lulut dan Alalak Selatan,” kata Ikhsan.
Menurut dia, peran masyarakat dalam upaya pencegahan juga sangat krusial. Pemerintah mendorong pembentukan relawan berbasis warga untuk menumbuhkan kesadaran kolektif.
“Ini penting agar warga bisa turut menjaga lingkungannya dari ancaman narkoba,” ujarnya.
Ikhsan juga menyebut, hingga kini belum ditemukan kasus keterlibatan ASN dalam penyalahgunaan narkotika.
“Kami rutin melakukan tes urine secara acak, termasuk kepada ASN yang akan mutasi maupun calon ASN,” katanya.
Reporter : Amrullah
Editor : Muhammad Robby