Dishub Evaluasi Pengalihan Arus di Palam Banjarbaru, Pengendara Nekat Terobos Pembatas Jalan

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Banjarbaru, Adi Royan. Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU — Sejumlah pengendara nekat menerobos pembatas jalan di jalur alternatif Bundaran Palam, Banjarbaru, menyusul pengalihan arus lalu lintas akibat proyek pembangunan Jembatan Sei Ulin di Jalan Ahmad Yani Kilometer 31,5.


Penutupan sebagian ruas jalan di depan Kolam Renang Antasari itu memicu pelanggaran lalu lintas, terutama oleh pengendara roda dua. 


Mereka kerap membuka paksa water barrier yang dipasang sebagai pembatas di sejumlah titik jalur alternatif.


Kondisi tersebut menjadi sorotan Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru dan Satuan Lalu Lintas Polres Banjarbaru. 


Kedua instansi menyatakan perlunya evaluasi terhadap skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan sejak awal proyek berjalan.


“Kami terus berkoordinasi dengan Satlantas. Memang ada beberapa penyesuaian kecil yang sedang kami kaji, salah satunya di area Bundaran Palam,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Banjarbaru, Adi Royan, Rabu, 16 Juli 2025.


Adi mengatakan, pihaknya berencana membuka jalur khusus bagi sepeda motor di sekitar bundaran. 


Skema itu bertujuan mengurangi penumpukan kendaraan di putaran arah (U-Turn) depan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Banjarbaru.


“Nanti kami sediakan akses putar arah khusus untuk roda dua di bundaran Palam. Tapi untuk mobil tetap harus menggunakan U-Turn di depan BPS,” katanya.


Meski solusi sementara disiapkan, Dishub dan kepolisian tetap mengimbau para pengendara mematuhi aturan. 


Tindakan membuka paksa pembatas jalan dinilai tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.


Evaluasi pengalihan arus ini akan terus dilakukan selama masa pembangunan jembatan yang dijadwalkan rampung beberapa bulan mendatang.


Reporter : Nurul Mufidah

Editor       Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama