Insting Gregoria Hilang di Japan Open, Pelatih Tunggal Putri Soroti Sentuhan Belum Maksimal

Penampilan para wakil tunggal putri Indonesia di Japan Open 2025 menjadi sorotan utama.

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Penampilan para wakil tunggal putri Indonesia di Japan Open 2025 menjadi sorotan utama. Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, memberikan evaluasi mendalam, khususnya terhadap Gregoria Mariska Tunjung, yang dinilai masih belum maksimal setelah kembali dari absen panjang.

Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri nomor satu Indonesia, harus angkat koper lebih awal dari turnamen Super 750 ini. Ia takluk di babak pertama dari wakil Jepang, Riko Gunji, dengan skor telak 10-21, 11-21. Kekalahan ini terjadi setelah Gregoria absen selama tiga bulan.

“Untuk Gregoria, setelah absen tiga bulan ini terlihat cara bermain dan insting-insting permainan dia yang hilang, belum menemukan ritme permainan yang semestinya,” kata Imam Tohari melalui rilis resmi PBSI yang diterima Tempo.co, Sabtu (19/7).

Imam juga menyoroti kebutuhan fisik dan fokus yang tinggi di turnamen level Super 750 dan 1000. “Di level Super 750 dan 1000 ini memerlukan daya tahan, saya melihat rally-rally panjang sering sekali terjadi. Selain fisik, fokus juga harus tahan. Ini yang belum kembali dari dia,” tambah Imam.

Meskipun demikian, Imam berharap kekalahan di Japan Open 2025 dapat menjadi bahan evaluasi penting bagi Gregoria menuju Kejuaraan Dunia mendatang. “Kelincahan dan pukulan Gregoria juga masih ada keterbatasan. Jadi ini pelajaran-pelajaran untuk dia menjelang World Championships nanti,” ujarnya.

Putri KW Meningkat, tapi Kurang Sabar

Selain Gregoria, wakil tunggal putri Indonesia lainnya, Putri Kusuma Wardani (Putri KW), juga terhenti di babak perempat final setelah dikalahkan oleh Wang Zhi Yi.

Imam mengaku cukup puas melihat peningkatan permainan Putri KW. Namun, ia menyayangkan Putri masih kurang kesabaran sehingga kerap melakukan kesalahan sendiri di momen krusial.

“Insting dan daya tahan fisik Putri juga meningkat. Kalau kecewanya adalah seharusnya di gim kedua atau gim ketiga kemarin saat melawan Wang Zhi Yi bisa mengambil,” tutur Imam.

“Ada hal yang tidak boleh dilakukan tapi masih dilakukan. Hal kecil seperti lebih sabar ini yang perlu diperhatikan, perlu lebih fokus lagi,” tegas Imam Tohari.

Secara keseluruhan, Indonesia kembali gagal meraih gelar di ajang internasional ini. Merah Putih hanya mampu menyisakan tiga wakil hingga perempat final, yang semuanya harus berujung dengan kekalahan.

Editor : Setia Bakti

Lebih baru Lebih lama