Pemkot Banjarmasin Genjot Serapan Anggaran di Triwulan III 2025

Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya meningkatkan serapan anggaran daerah pada triwulan ketiga Tahun Anggaran 2025. Foto-Dok Berita Banjarmasin

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya meningkatkan serapan anggaran daerah pada triwulan ketiga Tahun Anggaran 2025. 

Dari total pagu belanja sebesar Rp2,3 triliun, serapan anggaran hingga akhir triwulan kedua baru mencapai 30,28 persen.

Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo, menyebut angka tersebut masih tergolong rendah. 

Ia optimistis kinerja belanja dapat meningkat signifikan di triwulan ketiga yang berlangsung Juli hingga September.

“Serapan masih 30 persen, ini jadi perhatian. Kami upayakan peningkatan tajam di triwulan ketiga,” kata Edy, Rabu, 9 Juli 2025.

Menurut dia, lambatnya serapan anggaran pada triwulan sebelumnya disebabkan oleh masa transisi kepemimpinan pasca-Pilkada 2024. 

Penyesuaian antara program lama dengan visi misi kepala daerah terpilih dinilai turut mempengaruhi kinerja belanja.

“Sinkronisasi program dengan visi kepala daerah yang baru memang membutuhkan waktu. Tapi saat ini sudah mulai berjalan, dan kegiatan strategis sudah mulai dilaksanakan,” ujarnya.

Edy menambahkan, saat ini rancangan Perubahan APBD 2025 tengah dibahas DPRD Kota Banjarmasin dan ditargetkan rampung pada akhir Juli. Setelah pengesahan tersebut, kata dia, tidak ada alasan lagi bagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk lamban dalam merealisasikan anggaran.

Beberapa SKPD dengan serapan rendah pada semester pertama telah dievaluasi. Ia berharap pada triwulan ketiga seluruh perangkat daerah bisa mengejar target belanja.

“Kami optimistis serapan anggaran bisa menembus 80 persen hingga akhir tahun,” ujar Edy.

Ia juga mengingatkan potensi penumpukan pengerjaan proyek fisik menjelang akhir tahun. 

Menurutnya, bila ada pekerjaan yang diperkirakan tak selesai tepat waktu, sebaiknya dialihkan ke tahun anggaran berikutnya.

“Jangan sampai pekerjaan menumpuk di akhir tahun. Itu bisa berisiko terhadap kualitas proyek,” ucap Edy.

Sumber : Antara Kalsel

Lebih baru Lebih lama