Polisi Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Sungai Bilu, 11 Adegan Perlihatkan Aksi Brutal

Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Polsek Banjarmasin Timur menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang terjadi di Jalan Sungai Bilu Laut, RT 005 RW 001, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur, pada Jumat, 7 Juni 2025 lalu.

Rekonstruksi digelar di halaman Mapolsek Banjarmasin Timur, Rabu, 16 Juli 2025, dipimpin langsung oleh Kepala Unit Reserse Kriminal Iptu Hendra Agustian Ginting. 

Proses ini dihadiri jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Banjarmasin serta penasihat hukum tersangka dari LKBH Universitas Lambung Mangkurat.

Menurut Kanit Reskrim, dalam rekonstruksi diperagakan 11 adegan yang menggambarkan rangkaian peristiwa berdarah tersebut. 

“Rekonstruksi ini dilakukan untuk memetakan secara kronologis tindakan pidana yang dilakukan tersangka, berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan saksi,” ujar Iptu Hendra.

Peristiwa bermula saat korban, Kamrani alias Paman, tengah makan malam bersama seorang perempuan bernama Khairina. 

Tiba-tiba, pelaku Mat Jalil datang dengan sepeda motor dan langsung masuk ke rumah korban.

“Pelaku langsung menendang dada Kamrani hingga terjatuh, lalu terjadi perkelahian antara keduanya,” kata Hendra.

Di adegan kelima, seorang pria bernama Basit—yang kini berstatus buron—berusaha melerai, namun justru ikut terluka.

Kamrani kemudian mengambil tombak dari dalam rumah dan mengejar Mat Jalil yang berlari ke arah sungai. 

Di tepi sungai, Kamrani menusukkan tombak ke kepala Mat Jalil sebanyak dua kali.

Tak berhenti di situ, ia juga memukul kepala korban dengan gagang tombak hingga patah, lalu melemparkan potongan gagang tersebut ke arah Mat Jalil dan meninggalkannya dalam kondisi terluka parah.

Saat ini, Mat Jalil telah diamankan untuk menjalani proses hukum. Polisi masih memburu Basit yang diduga turut terlibat dalam insiden tersebut.

“Kami berkomitmen untuk menangani perkara ini secara profesional dan transparan. Penyelidikan masih terus dikembangkan, termasuk kemungkinan adanya motif lain selain dugaan perselisihan pribadi,” ujar Hendra.

Reporter : Amrullah

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama