Selebrasi Aura Farming Ole Romeny Sebelum Cedera Dihantam Lawan

Ole Romeny meniru gerakan aura farming ala Dhika, bocah tukang tari di ajang pacu jalur. (Media Piala Presiden)

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Sebelum diterpa cedera yang memaksanya menepi, penyerang Oxford United, Ole Romeny, sempat mencetak gol indah ke gawang Arema FC dan merayakannya dengan selebrasi unik ala “aura farming”.

Gol itu menjadi pembuka catatan Romeny di ajang Piala Presiden 2025. Setelah absen mencetak gol pada laga perdana melawan Liga Indonesia All Star, penyerang berdarah Belanda itu akhirnya mencatatkan namanya di papan skor saat menghadapi Arema, Kamis lalu.

Memasuki menit kesembilan, Romeny sukses mengonversi umpan panjang dari lini belakang menjadi gol lewat sepakan kaki kanan yang akurat. Bola melesat dan menggetarkan gawang Arema, menambah keunggulan Oxford menjadi 2-0 setelah gol pertama dicetak oleh Przemyslaw Placheta.

Tak lama setelah bola bersarang di gawang, ‘Mang Ole’ berlari menuju sudut lapangan. Ia melakukan selebrasi “heads up” dan disambut rekan-rekannya, Placheta dan Tom Bradshaw. Namun bukan selebrasi itu yang menyita perhatian, melainkan gerakan lanjutan Romeny: tarian aura farming, tren yang belakangan viral di kalangan warganet Indonesia, terinspirasi dari aksi bocah pacu jalur di Riau.

Sayangnya, kebahagiaan Romeny hanya bertahan sebentar. Tak lama setelah selebrasi, ia harus ditarik keluar lapangan akibat tekel keras dari pemain Arema, Paulinho Mocellin. Romeny terlihat meringis kesakitan dan tak bisa melanjutkan pertandingan.

Oxford akhirnya menutup laga dengan kemenangan telak 4-0 atas Arema dan memastikan tiket ke final Piala Presiden 2025. Klub milik Erick Thohir dan Anindya Bakrie itu akan menghadapi Port FC pada Minggu, 13 Juli.

Namun, Romeny dipastikan absen di partai puncak. Lewat unggahan di media sosial, ia mengonfirmasi bahwa dirinya harus menepi sementara untuk memulihkan kondisi.

Final mungkin masih akan diwarnai selebrasi aura farming. Tapi, tanpa kehadiran sang pencetus gerakan itu di atas lapangan, momen itu jelas takkan terasa sama.

Editor : Setia Bakti

Lebih baru Lebih lama