Tips Mencegah Maag Meski Belum Sarapan Setelah Minum Kopi

Minum kopi di pagi hari kerap menjadi rutinitas yang tak terelakkan bagi banyak orang. Foto-Ilustrasi

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Minum kopi di pagi hari kerap menjadi rutinitas yang tak terelakkan bagi banyak orang. 


Namun, tak sedikit pula yang terbiasa menyeruput kopi sebelum sempat mengisi perut. 


Kebiasaan ini bisa memicu gangguan lambung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat maag.


Dalam kondisi perut kosong, kafein pada kopi dapat merangsang produksi asam lambung. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan iritasi pada dinding lambung dan memicu keluhan seperti mual, perut perih, atau nyeri ulu hati.


Agar tetap bisa menikmati kopi tanpa harus berurusan dengan keluhan lambung, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:


1. Konsumsi Camilan Ringan Terlebih Dulu

Sebelum minum kopi, disarankan mengonsumsi makanan ringan seperti pisang, roti tawar, atau biskuit gandum. Makanan ini membantu melapisi lambung sehingga tidak langsung bereaksi terhadap kafein.


2. Pilih Jenis Kopi yang Ramah untuk Lambung

Kopi arabika umumnya mengandung kadar asam yang lebih rendah dibanding robusta. Metode seduh seperti cold brew atau kopi yang disaring perlahan juga dinilai lebih lembut bagi lambung.


3. Hindari Gula dan Krimer Berlebihan

Tambahan gula atau krimer memang membuat rasa kopi lebih kaya, namun dapat meningkatkan risiko iritasi lambung. Pilihan lebih sehat adalah susu rendah lemak atau susu nabati.


4. Batasi Konsumsi Kopi Harian

Satu hingga dua cangkir per hari dianggap cukup aman. Terlalu banyak kafein justru dapat memperburuk produksi asam lambung.


5. Perhatikan Waktu Minum Kopi

Tunggu sekitar 30 menit hingga satu jam setelah bangun tidur sebelum minum kopi. Pada jam-jam ini, kadar hormon kortisol dalam tubuh masih tinggi, dan kafein bisa menimbulkan efek yang lebih tajam pada sistem pencernaan.


Jika gejala maag tetap muncul meski sudah mencoba beberapa cara di atas, sebaiknya konsultasikan ke dokter. 


Setiap orang memiliki tingkat sensitivitas lambung yang berbeda terhadap kafein.


Editor : Rizky Permatasari 

Lebih baru Lebih lama