Tijjani Reijnders Bercanda: Mungkin Berkat Nasi Goreng Saya ke Premier League

Gelandang Manchester City, Tijjani Reijnders, menyebut nasi goreng sebagai salah satu faktor yang “membawanya” ke Premier League. Foto-REUTERS

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Gelandang Manchester City, Tijjani Reijnders, menyebut nasi goreng sebagai salah satu faktor yang “membawanya” ke Premier League. 

Dalam nada bercanda, pemain berdarah Maluku itu mengaitkan kesuksesannya di lapangan hijau dengan makanan favoritnya sejak kecil.

"Benar, nasi goreng adalah makanan favorit saya. Saya sering makan nasi goreng buatan nenek saya. Dia membuat nasi goreng terbaik," ujar Reijnders dalam kanal YouTube Astro, dikutip Selasa, 19 Agustus 2025.

Reijnders, yang kini berusia 27 tahun, mengaku masih rutin menikmati nasi goreng meskipun sudah menjadi atlet profesional. Menurut dia, menu sederhana itu bisa menjadi sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh.

“Mungkin karena nasi goreng saya bisa berada di sini,” ucapnya sambil tertawa.

Selain nasi goreng, Reijnders juga menyukai beberapa makanan khas Indonesia lainnya, terutama yang dibuat oleh nenek dan ibunya. Dua di antaranya adalah soto dan ikan rica-rica, makanan pedas khas Manado.

"Makanan kesukaan kedua saya adalah soto. Satu lagi, saya lupa namanya... Oh ya, [ikan] rica-rica," katanya.

Reijnders juga menyampaikan dukungannya terhadap Timnas Indonesia yang tengah berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Ia mengaku mengikuti seluruh pertandingan skuad Garuda dan berharap Indonesia bisa lolos ke putaran final.

Ia secara khusus menantikan kemungkinan bertemu adiknya, Eliano Reijnders, yang kini membela Timnas Indonesia.

“Saya menonton semua pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Saya berharap mereka sukses. Akan jadi mimpi yang nyata jika saya bisa bertanding melawan adik saya di Piala Dunia,” ujar Reijnders.

Tijjani Reijnders sempat memperkuat AC Milan sebelum pindah ke Manchester City pada bursa transfer musim panas 2025. 

Ia lahir dan besar di Belanda dari keluarga keturunan Maluku, dan memiliki kedekatan emosional dengan budaya serta kuliner Indonesia.

Editor : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama