SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Delapan jenazah korban jatuhnya helikopter BK117-D3 dengan registrasi PK-RGH milik PT Eastindo Air tiba di Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Jumat, 5 September 2025, sekitar pukul 02.30 Wita.
Jenazah diangkut menggunakan enam ambulans yang dikawal patroli kepolisian dari Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, menuju Banjarmasin.
Perjalanan memakan waktu sekitar empat jam.
Setibanya di rumah sakit, jenazah yang sudah dibungkus kantong mayat dimasukkan satu per satu ke ruang forensik.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan seluruh jenazah diserahkan kepada tim forensik untuk proses identifikasi.
“Semua jenazah ini kita serahkan ke pihak berwenang untuk diidentifikasi,” kata Yudhi.
Menurut Yudhi, evakuasi tidak berjalan mudah karena kondisi medan yang berat.
“Kendala yang kita alami tadi medan jalan, ditambah cuaca hujan, hutan lebat, serta kontur gunung yang curam,” ujarnya.
Bersamaan dengan evakuasi korban, tim juga menemukan kotak hitam (black box) helikopter.
“Black box sudah diamankan siang tadi, bersamaan dengan proses evakuasi korban,” kata Yudhi.
Ia memastikan tidak ada bagian tubuh korban yang tertinggal di lokasi jatuhnya helikopter.
“Puing-puing badan helikopter hangus terbakar, hanya bagian ekor yang masih utuh,” ujarnya.
Kabid Dokkes Polda Kalimantan Selatan, Komisaris Besar Muhammad El Yandiko, menyatakan rasa syukur delapan jenazah berhasil dibawa lengkap ke rumah sakit.
“Alhamdulillah, sesuai data awal, delapan orang sudah tiba,” ujarnya.
Tahap awal pemeriksaan, kata Yandiko, akan dilakukan pengumpulan data ante mortem.
“Ante mortem itu untuk mencocokkan data fisik maupun identitas korban,” katanya.
Menurutnya, sebagian besar korban merupakan warga negara Indonesia.
“Namun detail identitas masih kami teliti,” pungkasnya.
Reporter : Amrullah
Editor : Muhammad Robby