Kotabaru Dorong Ekonomi Masyarakat Lewat Sosialisasi Kluster Tambak Udang Vaname

Dinas Perikanan Kabupaten Kotabaru menggelar sosialisasi program Kluster Tambak Intensif untuk budidaya udang vaname di Desa Sungai Limau, Kecamatan Pulau Laut Timur, Jumat, 12 September 2025. Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, KOTABARU — Dinas Perikanan Kabupaten Kotabaru menggelar sosialisasi program Kluster Tambak Intensif untuk budidaya udang vaname di Desa Sungai Limau, Kecamatan Pulau Laut Timur, Jumat, 12 September 2025. 

Program ini diharapkan menjadi penggerak baru perekonomian masyarakat pesisir.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Pulau Laut Timur itu turut dihadiri perwakilan Komisi II DPRD Kotabaru, Kodim 1010, Polres Kotabaru, serta pimpinan sejumlah SKPD. 

Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan kuatnya dukungan terhadap pengembangan sektor perikanan daerah secara terarah dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Perikanan Kotabaru menyampaikan, sosialisasi tersebut bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang konsep kluster tambak intensif, yakni pola pengelolaan tambak modern yang efisien sekaligus ramah lingkungan. 

Dengan pendekatan ini, kualitas dan kuantitas produksi udang vaname diharapkan meningkat signifikan, sehingga mampu bersaing di pasar regional maupun nasional.

“Melalui sistem kluster, masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis, tetapi juga peluang ekonomi baru dari hasil perikanan,” ujarnya.

Program ini diyakini membawa manfaat luas, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga sosial. 

Kluster tambak intensif akan membuka lapangan kerja baru, menambah pendapatan keluarga, sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis perikanan. 

Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam membangun ekosistem budidaya yang lebih maju.

Dengan langkah strategis ini, Kabupaten Kotabaru semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah potensial di bidang perikanan dan kelautan. 

Budidaya udang vaname pun ditargetkan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan Pulau Laut Timur.

Editor : Rizky Permatasari

Lebih baru Lebih lama