Dana Transfer Pusat ke Banjarbaru Turun 36 Persen, Pemkot Waspadai Defisit Rp106 Miliar

Pemerintah Kota Banjarbaru menghadapi tantangan serius setelah dana transfer dari pemerintah pusat pada 2026 turun hingga 36 persen. Foto-Istimewa


SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU – Pemerintah Kota Banjarbaru menghadapi tantangan serius setelah dana transfer dari pemerintah pusat pada 2026 turun hingga 36 persen. 


Penurunan itu berpotensi menimbulkan defisit anggaran sebesar Rp106 miliar.


Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) segera melakukan efisiensi belanja. 


Namun ia menegaskan pemangkasan anggaran tidak boleh mengurangi kualitas program maupun layanan publik.


“Setiap OPD wajib mengefisienkan belanja, namun tetap fokus pada output dan indikator kinerja yang jelas,” kata Lisa, Kamis, 2 Oktober 2025.


Ia menilai, di tengah keterbatasan fiskal, pemerintah daerah dituntut beradaptasi dengan strategi baru yang lebih kreatif agar pembangunan tetap berjalan optimal. 


“Kita harus mencari terobosan kreatif dan inovatif agar pembangunan tidak terhambat meski anggaran menurun,” ujarnya.


Selain efisiensi internal, Pemkot Banjarbaru menyiapkan langkah kolaboratif dengan mendorong keterlibatan sektor swasta serta memperkuat investasi daerah. 


Lisa menyebut partisipasi swasta akan menjadi penopang penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan.


“Partisipasi swasta sangat penting untuk menopang pembangunan,” katanya.


Di sisi lain, Pemkot tetap berkomitmen memperkuat layanan publik. Salah satunya melalui rencana integrasi sistem layanan darurat menjadi satu jalur terpadu. 


“Kita tengah menyiapkan integrasi layanan darurat dalam satu sistem emergency call untuk mempercepat respon pelayanan publik,” tutur Lisa.


Reporter : Nurul Mufidah 

Editor      : Muhammad Robby 

Lebih baru Lebih lama